Terkuaknya Kronologi Awal Virus Corona Tersebar, Ruang Lab ‘Tersembunyi’ China, Senator AS: Muka Dua
Virus Corona yang merebak dan mewabah di Wuhan, China, ternyata berasal dari sebuah bangunan di lokasi tertentu, seperti apa penyebarannya?
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Mengingat, Indonesia berada di antara negara-negara dunia bagian Asia yang kini telah tercatat terinfeksi virus Corona tersebut.
Ternyata, ada fakta yang harus diketahui di baliknya.

Organisasi Kesehatan Dunia mendeklarasikan virus corona baru sebagai darurat kesehatan masyarakat pada hari Jumat (31/1/2020).
Lebih dari 8000 kasus coronavirus telah dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan sebagian besar di China.
Namun hingga detik ini tak ada satupun orang Indonesia yang terjangkit virus berbahaya dari Wuhan ini.
Menurut The Sydney Morning Herald dan The Age pada Jumat (31/1/2020) menyebutkan bahwa saat ini Indonesia ternyata tidak memiliki kemampuan mendeteksi virus corona.
• Berlomba-lomba Donasi untuk Virus Corona, Nenek 80 Tahun Sumbangkan Uang Pensiunnya Lewat Polisi
Laboratorium medis Indonesia tidak memiliki kit pengujian yang diperlukan dengan cepat untuk mendeteksi virus corona, klaim salah satu ahli biologi Indonesia.
Bahan kimia yang digunakan dalam pengujian untuk membantu menganalisi dan mengidentifikasi belum tersedia di Indonesia.
Reagen yang diperlukan ini baru tersedia dalam beberapa hari ke depan.
Sementara laboratorium negara hanya mampu mendeteksi keberadaan keluarga virus corona yang berpotensi terinfeksi.
Kelompok virus ini termasuk flu biasa, MERS serta virus semacam SARS yang sekarang sudah punah.

Indonesia belum secara positif mengonfirmasi kasus virus corona.
Untuk mengidentifikasi infeksi virus corona baru dari China, yang juga dikenal sebagai 2019-nCov, otoritas medis di Indonesia harus mendeteksi keluarga virus corona pada seseorang.
Kemudian secara genetis mengurutkan hasilnya, suatu proses yang dapat memakan waktu lima atau enam hari.
Profesor Amin Soebandrio, ketua Institut Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta, yang terlibat dalam pekerjaan pengujian dan pengurutan gen, dikonfirmasi ke The Sydney Morning Herald dan The Age.