Terkuaknya Kronologi Awal Virus Corona Tersebar, Ruang Lab ‘Tersembunyi’ China, Senator AS: Muka Dua
Virus Corona yang merebak dan mewabah di Wuhan, China, ternyata berasal dari sebuah bangunan di lokasi tertentu, seperti apa penyebarannya?
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Sang Senator alih-alih meminta otoritas China untuk mengungkap kejujuran, ia malah memberikan teori konspirasi yang sebenarnya sudah diredam oleh para pakar.
Sebagai respons dari komentar Cotton, sejumlah pakar kemudian menampik kemungkinan bahwa virus corona itu adalah buatan manusia.
• Dua Penulis Asal Amerika Ini Prediksi Virus Corona di Bukunya, Buatan Manusia dan Senjata Sempurna?

Teori tersebut dibantah dan disanggah oleh beberapa ahli misalnya seperti Richard Ebright, profesor kimia di Universitas Rutgers.
Ia menerangkan bahwa tidak terindikasi susunan genome virus itu telah diatur sebelumnya.
"Karena itu, teori bahwa virus ini merupakan senjata biologis yang sengaja dilepaskan tentu saja tidak benar," tegas Ebright.
Vipin Narang, associate professor di Institut Teknologi Massachusetts berkata, tidak mungkin jika hanya karena kecelakaan di lab, populasi dalam jumlah besar terdampak.
Begitu komentarnya menyeruak, Cotton langsung mengunggah serangkaian kicauan di Twitter yang isinya, membantah keterangan para pakar.
• Isi Pilu Buku Harian Gadis yang 1 Keluarganya Idap Virus Corona, Nyawa Terancam, Lihat Nasibnya Kini

Dalam cuitan nya, dia berusaha membuat penekanan kemungkinan munculnya virus Covid-19 adalah senjata biologis buatan manusia, atau karena kecelakaan.
Daily Mail menjadi media pertama yang menyembulkan teori konspirasi hubungan virus corona dengan laboratorium di Wuhan.
Washington Times juga ramai memberikan informasi terkait dengan judul yang cukup mengejutkan.
Misalnya seperti:
"Coronavirus may have originated in lab linked to China’s biowarfare program."

Penyebab Indonesia 'Kebal' dari Virus Corona
Fakta bahwa menurut catatan pusat penelitian menyebut negara Indonesia satu-satunya negara Asia yang belum terkonfirmasi satu kasus pun.
Apakah sebenarnya hal itu memungkinkan?