Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Detik-detik Preman Madura Pergoki ABG Pacaran Lalu Paksa Berhubungan Badan, 2 Ancamannya Menakutkan

Kasus preman Madura pergoki ABG pacaran lalu paksa mereka berhubungan badan baru saja terkuak.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
ilustrasi dreamstime.com dan foto tersangka - TRIBUNMADURA/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Preman Madura ini paksa ABG yang pacaran itu berhubungan intim. Selain itu beri ancaman menakutkan. 

TRIBUNJATIM.COM -  Kasus preman Madura pergoki ABG pacaran lalu paksa mereka berhubungan badan baru saja terkuak.

Preman Madura itu juga memberikan dua ancaman menakutkan untuk pasangan ABG itu.

Bagaimana kronologi kejadian hingga kasus ini bisa terungkap?

Simak berita selengkapnya.

VIRAL Gadis Cantik Ketemu Jodoh di Twitter pasca Diputusin karena Bukan Cewek Baik: Langsung Nikah

Diketahui, preman yang menjadi tersangka dalam kasus ini adalah MR (45) warga Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Pulau Madura.

Sedangkan korban adalah dua ABG berinisial FA dan FN.

Betrand Peto Diam-diam Nangis di Toilet, Cerita Kemarahan Teman Thalia Terkuak, Ruben: Kenapa Sih?

Kronologi kejadian

Saat itu, FA dan FN sedang berduaan di sekitar lokasi Bandara Trunojoyo, tepatnya Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep, Pulau Madura.

Lalu preman tersebut mendekati sambil membawa sebilah celurit.

Preman itu lalu mengancam keduanya dan harus menuruti apa yang diinginkan.

Kabar Pasangan SMA Viral karena Cowoknya Disebut Terlalu Tampan, Putus? Penampilan Kini Beda Drastis

FA dan FN pasangan yang sedang berpacaran ini, menjadi korban tindak pidana pemerasan oleh tersanga MR dengan harus membayar uang Rp 10 juta.

Tak cukup di situ, FA dan FN juga disuruh berhubungan badan di sekitar lokasi.

"Awalnya tersangka MR menghampiri kedua korban yang sedang berpacaran dengan membawa sebilah celurit, kemudian tersanga MR langsung mengambil kontak sepeda motor korban," kata Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi, Rabu (26/2/2020).

Janji Tulus Khadijah, Ibu Ashraf Sinclair ke Bunga Citra Lestari & Noah: Kami Mohon Doa Tak Terputus

Tersangka MR, katanya, menanyakan pada korban sedang apa di tempat tersebut dan saat menjawab sedang duduk saja, tersangka langsung minta uang awalnya Rp 1 juta.

Setelah korban mengatakan tak punya uang, sehingga tersangka MR ini menyuruh korban untuk berhubungan badan.

"Apabila kedua korban ini tidak menuruti permintaan tersangka MR, maka diancam akan memanggil kepala desa dan warga sekitar," katanya.

"Dan tersangka posisinya waktu peristiwa itu memegang sebilah celurit, karena korban FA dan FN merasa ketakutan dan akhirnya menuruti keinginan tersangka untuk berhubungan badan yang ditonton oleh MR," terangnya.

Hotman Paris Sorot Penyebab Ashraf Sinclair Meninggal, Dokter & Instruktur Crossfit Bongkar Pendapat

Tak cukup disitu, setelah menuruti keinginan tersangka MR, korban harus memilih dua pilihan jika ingin bebas.

Pertama harus membayar uang Rp 10 juta, dan kedua korban harus membayar uang Rp 3 juta serta pacar koban FN harus berhubungan badan dengan tersangka.

"Karena korban merasa takut, korban harus membayar uang Rp 10 juta dan berjanji akan membayar besok sore.

Dan tersangka meminta dua Hp milik FA dan FN ini sebagai jaminan," kata Deddy Supriadi.

Cantikmu Mubadzir, Kisah Lain Gadis Cantik Ketemu Jodoh di Twitter Dulu Viral, Nikah Tanpa Pacaran

Seteleh dua hp milik korban diambil oleh tersanga MR, kemudian tersangka membebaskan FA dan FN untuk pulang.

"Atas kejadian itu, korban melaporkan pada kami dan dengan mendasari tersangkaan pasal 368 KUHP dan pasal 289 KUHP.

Dari itu barang siapa dengan melawan hukum, melakukan pemerasan dan mengancam dengan kekeran dan berikutnya memaksa untuk bersetubuh diancam hukuman penjara 9 tahun," tegasnya.

VIDEO Detik-detik Kapolres Sidoarjo Murka Sebut Jahanam Pelaku yang Tega Tusuk Kemaluan Mertua

Sering Beraksi karena Alasan Ekonomi

Sementara itu kepada polisi, MR mengaku pada polisi kerap memeras muda-mudi yang berpacaran di lokasi tersebut.

Motif ekonomi menjadi alasannya.

"Motifnya ekonomi dan yang bersangkutan ini kerja sebagai petani. Jadi saat lihat ada yang pacaran, langsung didekati dan diperas," katanya. (Ali Hafidz Syahbana)

Raffi Ahmad Bayangkan Bernasib Seperti Ashraf Sinclair, Nagita Menangis Pilu: Gunakanlah Kesempatan

Aksi Preman Remaja Jember hingga Tewaskan 1 Orang, Sering Malak Warga Demi Eksistensi 'Geng'

Ajis Saputra (18), dan teman-temannya diduga kuat sebagai kelompok preman yang kerap beraksi di seputaran Alun-Alun Kecamatan Puger.

Mereka memeras orang yang sedang menikmati malam di ruang terbuka di pusat Kecamatan Puger tersebut.

Mereka meminta rokok, juga uang.

Ajis mengaku sudah lima kali memeras warga.

Penularan Virus Corona Diduga Lewat Uang Terjadi di Jepang, Bisakah Covid-19 Bertahan di Benda Mati?

Peristiwa kelima kalinya sampai menyebabkan tewasnya Mardi Rahmad Dani (22) warga Desa Mojosari Kecamatan Puger, Sabtu (8/2/2020) malam.

Ajis mengakui perbuatannya saat Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal memimpin rilis pengungkapan peristiwa tewasnya Mardi di Mapolres Jember, Senin (10/2/2020).

"Lima kali malak (meras). Minta rokok atau uang," ujar Ajis.

Dia mengaku melakukan aksinya bersama teman-teman satu kelompoknya di seputaran Alun-Alun Kecamatan Puger.

Dia menuturkan, melakukan perbuatannya itu supaya 'geng' mereka terlihat keberadaannya.

VIRAL Foto Orang Mematung 7 Jam di Trotoar, Obat Bertuliskan Mr X Ditemukan, Fakta Dikuak Polisi

Alfian menegaskan, perbuatan Ajis dan teman-temannya sudah meresahkan warga.

"Perbuatan mereka mengganggu Kamtibmas. Karenanya, ini menjadi momentum untuk meningkatkan patroli di sekitar Alun-Alun Kecamatan Puger, dan sejumlah tempat lain. Supaya peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi," ujar Alfian.

Dia menuturkan, geng Ajis memeras warga untuk menunjukkan eksistensi mereka.

Namun karena perbuatannya itu, warga menjadi resah.

Puncak perbuatan geng tersebut terjadi pada Sabtu (8/2/2020) malam pukul 23.00 WIB.

Ketika itu, Ajis dan empat orang temannya sedang mabuk.

Daftar 7 Jenis Pelat Nomor yang Jadi Incaran Razia Polisi, Awas Kena Tilang, Punyamu Termasuk?

Mereka kemudian malak dua orang warga kembar bernama Yoga dan Yogi.

Mereka meminta rokok. Yoga dan Yogi tidak memberinya sampai terjadi cekcok mulut.

Mardi Rahmad Dani yang mengenal Yoga dan Yogi, menghampiri mereka.

Mardi mendekat sambil bilang 'bro, enek opo'.

Sapaan itu makin menyulut kemarahan Ajis dan kawan-kawan.

Mardi dan Ajis berkelahi memakai tangan kosong. Ajis kalah.

Pengakuan Gus Robin Dapat Pesan Almarhum Ashraf untuk BCL: Jaga Noah, Buat Orangtua Tak Kalah Pilu

Dia pun meminta celurit kepada seorang temannya.

Ajis lantas menyabetkan celurit itu ke arah Mardi.

Mardi pun bersimbah darah. Peristiwa itu terjadi di hadapan istri Mardi yang sedang hamil muda.

Istri Mardi pun syok.

Apalagi Mardi dinyatakan meninggal dunia saat dalam upaya penyelamatan di sebuah klinik kesehatan di Puger.

Karenanya, Alfian akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan instansi terkait supaya pemerintah memperhatikan nasib istri Mardi.

"Supaya ada perhatian, dan keberlanjutan untuk istri korban. Supaya ada penanganan dan pendampingan sehingga bisa melahirkan secara aman," tegas Alfian. (Sri Wahyunik)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved