Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Pasien BPJS Ngaku Tak Dapat Layanan Saat Berobat, Jawaban RSUD dr Soewandhie: Itu Tak Benar

Sebuah video dengan suara seorang pria yang mengaku tidak mendapatkan pelayanan BPJS di IGD RSUD Dr Soewandhie Surabaya tersebar di media sosial.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Tangkap layar video viral keluhkan layanan di media sosial 

Viral Pasien BPJS Ngaku Tak Dapat Layanan Saat Berobat, Jawaban RSUD dr Soewandhie: Itu Tak Benar

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebuah video dengan suara seorang pria yang mengaku tidak mendapatkan pelayanan BPJS di IGD RSUD Dr Soewandhie Surabaya tersebar di media sosial.

Video berdurasi pendek itu, mendadak viral dan mengundang banyak reaksi di jagad maya.

Di dalam video itu, seorang pria seperti sedang menangis dan terdengar melayangkan protes yang disampaikan menggunakan bahasa Jawa serta Bahasa Madura.

Indonesia Positif Corona, Aktivitas Pelayananan di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Perak Normal

Pemkot Malang Target Mal Pelayanan Publik di Lantai 4 Mal Alun-Alun Beroperasi Pada Agustus 2020

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Pemkab Blitar Akan Luncurkan Layanan 112

Sementara beberapa orang sekitarnya nampak menyaksikan kejadian tersebut.

"Ket mau aku iki. wes gak iso, sampe nyentak-nyentak iku mau," teriak seorang pria dalam video tersebut.

Video tersebut kini tengah hangat jadi perbincangan di jagad maya.

Pihak rumah sakit saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut terjadi di rumah sakit milik Pemkot Surabaya itu pada Rabu (4/3/2020) kemarin.

Hanya saja, narasi yang menyebut tak mendapat pelayanan dibantah oleh Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Dr Soewandhie Surabaya Rince Pangalila.

Rince menyebut tak benar jika pihaknya tak memberikan pelayanan apalagi tidak menghiraukan pasien tersebut.

"Kalau tidak dilayani itu tidak benar," katanya saat dikonfirmasi TribunJatim.com melalui sambungan telepon pribadinya, Kamis (5/3/2020).

Menurut Rince, berdasarkan data yang terekam di rumah sakit, pasien tersebut datang pada pukul 14.40 WIB, kemudian diperiksa dokter pada 14.41 WIB.

Setelah diperiksa, anak dari seorang pria tersebut tidak dalam keadaan gawat darurat melainkan batuk pilek.

"Kalau IGD itu kan melayani pasien dalam keadaan gawat darurat. Jadi IGD itu melayani pasien bukan berdasarkan antrian, tapi berdasarkan kegawatdaruratan," tuturnya.

Di waktu yang sama, terdapat sekitar tujuh pasien yang membutuhkan penanganan cepat.

"(Yang tujuh orang) kalau tidak ditolong nyawanya bisa melayang," ungkapnya.

Sementara seorang pria itu diminta menunggu sembari mendaftar.

"Sambil dokter dan perawat itu menangani pasien yang lagi gawat darurat, ada tujuh orang," tambahnya.

Seorang pria yang merekam video itu, dalam narasinya juga menyebut petugas rumah sakit juga akan merampas telepon genggamnya saat tengah merekam. Hal itu juga dibantah oleh Rince.

Sebab menurut Rince, petugas mengingatkan apabila tidak diperkenankan mengambil gambar di dalam rumah sakit.

"Petugas itu ngomong, 'Pak enggak boleh direkam,' terus ngamuk lari keluar," ungkapnya menceritakan.

Penulis : Yusron Naufal Putra

Editor : Sudarma Adi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved