Polres Kediri Kota Selidiki Modus Penipuan Dengan Kedok Jual Beli Masker
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana menjelaskan, korban penipuan dengan modus jual beli masker itu diketahui dari korban yang melapor
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Merebaknya pandemi virus corona dimanfaatkan komplotan penipu untuk mengeruk keuntungan dengan modus penipuan jual beli masker. Korban tertarik karena pasokan masker saat ini sedang mengalami kelangkaan.
Di Kediri setidaknya sudah ada 4 orang korban yang telah memberitahu polisi menjadi korban penipuan. Rata-rata korban dirugikan antara Rp 9 juta sampai Rp 13 juta.
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana menjelaskan, korban penipuan dengan modus jual beli masker itu diketahui dari korban yang melapor melalui telepon, whats app (WA) dan media sosial.
"Modusnya penjual berpura-pura mengaku memiliki masker yang cukup banyak. Selanjutnya calon konsumen mengirim uang kepada pelaku," ungkap AKBP Miko Indrayana kepada awak media, Kamis (12/3/2020).
Belakangan pelaku penipuan tidak segera mengirimkan masker karena mengaku kesulitan di bandara dan berurusan dengan Bea Cukai.
• Pengadilan Tinggi Surabaya Tanggapi 2 Pejabat PN Trenggalek Korupsi, Tak Bakal Ada Pendampingan
• Divonis Bebas di Kasus Amblesnya Jalan Gubeng, Budi Susilo Sebut Dakwaan JPU Keji: Sudah Sesuai UU
• Tim SAR Terjun ke Sungai Mencari Siswi SMK Korban Pembunuhan di Sidoarjo
Pelaku kemudian meminta dikirim lagi uang kepada calon konsumen.
"Rata-rata kerugian yang dialami korban antara Rp 9 juta sampai Rp 13 juta," jelasnya kepada Tribunjatim.com.
Sejauh ini kata Kapolres, masih belum ada korban yang membuat laporan resmi kepada aparat kepolisian. Diharapkan korban yang dirugikan akibat modus penipuan ini untuk membuat laporan resmi sehingga dapat ditindaklanjuti petugas kepolisian.
Meski masih belum ada laporan resmi, jajaran penyidik Satreskrim Polres Kediri telah melakukan penyelidikan dan membentuk tim untuk mengungkap kasusnya.
"Laporannya masih secara lisan ada 4 orang korbannya. Rata-rata korban mengalami kerugian dengan modus yang sama," jelasnya.(dim/Tribunjatim.com)