Pemkab Trenggalek Fokus Tangani Desa Terindikasi Stunting 2021, Bupati Mas Ipin: Tinggal 14 Persen
Kabupaten Trenggalek tengah fokus menangani stunting di 21 desa locus stunting. Bupati Mas Ipin bersyukur angka stunting tinggal 14 persen.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kabupaten Trenggalek tengah fokus menangani stunting di 21 desa yang ditetapkan menjadi desa locus stunting pada 2021.
Kini, jumlah desa locus stunting atau desa terindikasi stunting turun dari data sebelumnya yang berjumlah 25 desa.
Data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek menyebutkan, penurunan desa locus stunting itu berdasarkan dua hal.
• Pinkan Mambo Dulu Terkenal Jadi Penyanyi, Kini Tukang Cuci Baju & Urus 7 Anak: Daripada Aku Nganggur
• Dulu Viral Bule Cantik Nikahi Pria Muntilan, Kini Gaya Pakaian Si Bule Berubah, Foto Makin Romantis
Yakni, jumlah persentase kasus yang turun dan maksimalnya upaya penanganan di tiap desa.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Trenggalek, Esti Ayu menjelaskan, beberapa desa yang sebelumnya menjadi locus sudah banyak yang keluar.
"Jadi dari 21 desa itu, beberapa desa lama dan beberapa desa baru," kata Esty, Selasa (17/3/2020).
• FAKTA 2 Siswa SMPN di Gresik Diperiksa Seusai Study Tour ke Bali, Suhu Tinggi & Diisolasi di Rumah
• Waspada Virus Corona, Ini Imbauan DMI Jatim untuk Takmir Masjid, Pinta Jemaah Bawa Sajadah Sendiri
Nantinya, tiap organsiasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat dalam penanganan stunting akan fokus di desa-desa tersebut.
Sebanyak 21 desa itu tersebar di Kecamatan Trenggalek, Tugu, Suruh, Dongko, Bendungan, dan Panggul.
Pemkab Trenggalek sebelumnya telah menggelar Rembuk Stunting kedua untuk mengintregitaskan penanganan masalah itu lintas OPD.
• VIRAL Pelaku Catut Nama Bupati Blitar di FB Sebar Berita Idap Virus Corona, Fakta Bikin Gaduh Warga
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyebut, angka stunting di Kabupaten Trenggalek telah turun.
"Alhamudulillah saat ini angkanya tinggal 14 persen atau kurang lebih 4.000 kasus. Penurunan sudah cukup banyak dan semoga bisa terus kita turunkan," kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu.
Pemkab juga mewacanakan pemberian insentif kepada desa sehat. Insentif itu rencananya akan diberikan untuk perbaikan gizi masyarakat.
"Penganggaran di OPD yang ditujuan untuk penanganan stunting sudah disiapkan. Saya juga berharap, desa juga melakukan hal yang sama. Setiap penganggaran APBDes tujuan akhirnya juga untuk penanganan stunting," pungkas Mas Ipin.
Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Heftys Suud