Keluhan PKL di Lapangan Gulun Madiun Sepi Pembeli, Gara-gara Siswa Sekolah Libur Demi Cegah Corona
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di Lapangan Gulun Kota Madiun mengeluhkan sepinya pembeli.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Sudarma Adi
Keluhan PKL di Lapangan Gulun Madiun Sepi Pembeli, Gara-gara Siswa Sekolah Libur Demi Cegah Corona
TRIBUNMADIUN.COM, MADIUN - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di Lapangan Gulun Kota Madiun mengeluhkan sepinya pembeli.
Sudah sekitar dua hari ini, pendapatan mereka berkurang karena virus corona.
Seperti diketahui, Pemkot Madiun telah mengeluarkan edaran terkait pencegahan virus corona. Di antaranya menghentikan sementara kegiatan belajar di sekolah.
Para siswa diminta untuk belajar di rumah masing-masing. Hal ini berdampak terhadap sejumlah pedagang, karena sebagian besar konsumen mereka adalah para pelajar.
• Sekolah Diliburkan Karena Corona, PKL di Lapangan Gulun Kota Madiun Mengeluh Sepi Pembeli
• Malah Cari Untung saat Virus Corona, 2 Pemuda Madiun Timbun 12.000 Masker, Harga per Boks Fantastis!
• Wali Kota Madiun Larang Sekolah Adakan Kegiatan Wisata ke Bali
Seperti yang dikeluhkan Sabar (60) seorang penjual bakso di Lapangan Gulun. Ia menuturkan, sudah dua hari ini omsetnya turun karena kedai baksonya sepi pembeli.
"Sejak Senin (16/3/2020), sejak anak-anak diliburkan. Biasanya jam segini sudah habis satu kresek bakso, ini masih ada. Mau tidak jualan tapi makannya dari jualan," kata Sabar saat ditemui, Rabu (18/3/2020) siang.
Ia sebenarnya juga merasa khawatir akan tertular virus corona karena harus berada di tempat umum. Namun, ia terpaksa harus berjualan untuk menghidupi keluarganya.
"Sebenarnya ya takut, tapi bagaimana lagi. Sedih saya, tapi bagaimana lagi yang penting sehat," katanya.
Senada dikatakan dengan seorang penjual es bernama Ida Suanti (34). Sudah sejak Sabtu (14/3/2020), lapangan Gulun yang biasa menjadi tempat nongkrong dan olahraga warga Kota Madiun, sepi.
"Sejak hari Sabtu itu, sudah mulai sepi. Tapi yang paling sepi ya dua hari ini, sejak anak-anak diliburkan," kata ibu empat anak ini.
Dia menuturkan, biasanya dalam sehari ia bisa mendapatkan omset Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu, namun sejak merebaknya virus korona ia hanya mendapat omset sekitar Rp 80 ribu dalam sehari.
"Mulai Senin (16/3), omsetnya turun, cuma Rp 80 ribu, itu pun harus sampai malam," ujarnya.
Ia berhara agar wabah korona ini bisa segera diataso, sehingga kondisi Kota Madiun bisa ramai seperti semula.
Pantauan di lokasi, di Lapangan Gulun tampak sepi. Sebagian PKL bahkan memilih untuk tutup sementara karena sepinya pembeli.
Penulis : Rahadian Bagus
Editor : Sudarma Adi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/lapangan-gulun-kota-madiun.jpg)