Cara Bulog Madiun Rawat 63 Ribu Ton Beras Meski Tersimpan di Gudang Dalam Waktu Lama
Perum Bulog Sub Divre Madiun memastikan kondisi beras tetap aman dan layak dikonsumsi, meski seluruh stok lama tersimpan di gudang
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ndaru Wijayanto
Ringkasan Berita:
- Perum Bulog Sub Divre Madiun memastikan kondisi beras tetap aman dan layak dikonsumsi, meski seluruh stok tersimpan di gudang dalam waktu cukup lama
- Bulog Sub Divre Madiun menyimpan 63 ribu ton beras di wilayah Madiun dan Ngawi, dengan masa simpan 2 hingga 9 bulan.
- Kualitas beras dijaga melalui sistem Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) dan pengecekan rutin untuk mencegah hama.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Meski seluruh stok tersimpan di gudang dalam waktu cukup lama, Perum Bulog Sub Divre Madiun memastikan kondisi beras tetap aman dan layak dikonsumsi.
Kepala Kantor Bulog Cabang Madiun, Agung Sarianto, mengatakan, total ada 63 ribu ton beras yang tersimpan di gudang wilayah Madiun dan Ngawi.
“Upaya perawatan dari kami secara rutin baik harian, bulanan, dan triwulanan,” ujar Agung, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, mayoritas stok beras disimpan di gudang dengan masa simpan antara 2 hingga 9 bulan. Pengecekan kualitas beras memantau keberadaan hama di dalam karung.
“Bulog menerapkan sistem Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) untuk memastikan kebersihan dan kualitas beras tetap terjaga,” tuturnya.
Ia menambahkan,menjaga kebersihan sangat penting. Sebab, jika lingkungan sekitar kotor bisa menjadi sarang hama. Maka dari itu gudang disapu setiap hari.
Baca juga: Hasil Sidak Kepala Bapanas ke Gudang Bulog Ponorogo, Singgung Kualitas Beras dan Jagung
“Petugas melakukan pembersihan gudang, baik bagian dalam maupun lingkungan sekitar, agar tidak menjadi sarang hama setiap hari. Beras yang disalurkan ke masyarakat lewat program SPHP atau bantuan pangan juga dicek setiap pagi,” jelasnya.
Selain perawatan harian, Bulog juga rutin penyemprotan setiap bulan. Kegiatan ini berupa pengkabutan fungisida di dinding gudang bagian dalam, dan luar tanpa mengenai komoditas beras secara langsung.
Tahap ini dilakukan dengan menyungkup beras menggunakan plastik dan memasukkan bahan fumigan guna mematikan seluruh hama.
“Setiap tiga bulan sekali, seluruh gudang ditutup sementara selama sepekan untuk proses fumigasi total,” bebernya.Agung.
Langkah-langkah ini menjadi bagian penting dari upaya Bulog menjaga ketahanan pangan nasional, terutama menjelang musim hujan.
“Semua bahan fumigasi yang digunakan sudah berstandar food grade dan dosisnya sesuai ketentuan, jadi aman dan layak dikonsumsi,” pungkasnya.
Perum Bulog Cabang Madiun
Perum Bulog Sub Divre Madiun
jatim.tribunnews.com
Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT)
Berita Malang Terkini
Bulog Madiun
| Angka Nol di Rupiah Bakal Dihapus, Apa Untung Ruginya untuk Masyarakat dan Ekonomi? |
|
|---|
| Makna Lirik Lagu Baby Steps - Olivia Dean yang Viral di TikTok, I'll Be My Own Pair of Safe Hands |
|
|---|
| Musda X LDII Surabaya, Akhmad Setiadi Terpilih Aklamasi Pimpin LDII Surabaya dalam Musda X |
|
|---|
| Cerita Sudarmaji Puluhan Tahun Hidup di Goa Anggas Wesi di Lereng Gunung Anjasmoro Jombang |
|
|---|
| Wali Nikah dalam Islam: Syarat, Urutan dan Dasar Hukumnya Menurut Kemenag |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Petugas-Gudang-Bulog-Madiun-memantau-kualitas-beras-yang-tersimpan-di-dalam-gudang-Madiun-dan-Ngawi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.