Antisipasi Virus Corona di Jatim
News Analysis Menyikapi Wabah Virus Corona Kata Psikolog Klinis: Waspada 'Oke', Ketakutan 'Jangan'
Bagaimana cara menyikapi wabah virus Corona? Berikut penjelasan psikolog klinis, simak selengkapnya!
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
News Analysis SF
Riza Wahyuni, SPsi MSi
Psikolog klinis dan forensik LPP Geofira dan SATGAS PPA Jatim
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menyebarnya Covid-19 harus direspons secara bijak.
Wajar jika banyak orang merasa cemas.
"Kecemasan hal yang wajar, ketika misalnya masyarakat ingin punya hand sanitizer atau masker tapi tidak dapat. Apakah ini normal? Tentu normal," kata Riza Wahyuni, Psikolog Klinis dan Forensik LPP Geofira dan Satgas PPA Jatim kepada TribunJatim.com.
• UPDATE Terbaru Virus Corona di Indonesia: Tambahan 38 Kasus Baru, Total Pasien Positif 172 Orang
Di samping menjaga kesehatan tubuh, penting pula menjaga kesehatan mental.
Karena itu, Riza mengimbau warga untuk tidak ketakutan berlebihan.
"Waspada oke, tetapi jangan ketakutan. Harus bijak menyikapi kondisi ini. Mau ada virus Corona atau tidak, harus tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. Apalagi pada musim hujan seperti ini," ujar Riza.
• Pernah Viral Pria Flores Nikahi Bule Prancis Cantik, Cinta Penuh Pengorbanan, Berawal dari Pemakaman
• Pinkan Mambo Datang Penuhi Panggilan Polisi di Kasus Investasi Memiles, Siti Badriah Pilih Mangkir
Selanjutnya, bersikap tenang dan tetap mencari edukasi dari sumber yang terpercaya.
Jika sakit, segera periksa ke dokter dan pakai masker.
"Lakukan aktivitas seperti biasa secara tenang dan enjoy. Jalani secara normal dengan tetap menjaga kesehatan tubuh. Keluar rumah, jangan lupa cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer," papar Riza.
• Putri AHY Belajar Online di Cikeas karena Virus Corona, Annisa Sorot Foto SBY dan Ani Yudhoyono
Di tengah kondisi seperti ini, banyak informasi yang beredar.
Tak jarang, malah memperkeruh keadaan.
"Baca, lihat, atau dengarkan media yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jangan mudah panik dengan informasi di grup," imbuhnya.
• Khofifah Tegaskan 6 Pasien di Jatim Positif Virus Corona, Riwayat Kontak Pasien Hingga Pulang Umrah
Melihat masyarakat Surabaya saat ini, ia tidak menemukan fenomena panic buying, melainkan hanya sekelompok oknum yang ingin meraup keuntungan.
"Yang disayangkan, ada sekelompok oknum yang ingin mendapat keuntungan dengan membeli, misalnya masker dan hand sanitizer dalam jumlah banyak dan menjual dengan harga tinggi," ungkap Riza.
Penulis: Christine Ayu
Editor: Arie Noer Rachmawati