Wabah Virus Corona Mendunia
Selingkuh dengan Wanita Simpanan, Pria Ini Positif Corona di Italia, Bohong ke Istri Urusan Bisnis
Virus Corona berbalut kisah pilu perselingkuhan pria asal Inggris dengan wanita simpanannya berlibur bersama ke Italia tanpa sepengetahuan istri.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Adi Sasono
Misalnya, hand sanitizer dan masker yang kini menjadi barang langka karena diburu banyak orang.
Padahal ada ancaman pidana bagi orang-orang yang kedapatan menimbun barang langka tersebut.
Salah satu kisah apes datang dari oknum penimbun hand sanitizer di Amerika Serikat.
Dua kakak beradik bernama Matt Colvin dan Noah Colvin ini menjadi viral setelah ketahuan menimbun 17.700 botol hand sanitizer demi memperoleh keuntungan yang besar.
• Kompetisi U-15 di Lingkungan Askab PSSI Sumenep Diberhentikan 2 Pekan, Antisipasi Sebaran Covid-19
• Profil Robert Budi Hartono, Bos Djarum yang Kekayaannya Lenyap Rp 71,3 Triliun karena Virus Corona
Diceritakan dalam artikel Ney York Times dengan judul 'He has 17.700 Bottles of Hand Sanitizer an Nowhere to Sell Them', Matt dan Noah kebingungan kemana harus menjual puluhan ribu botol hand sanitizer tersebut.
Mulanya, Matt Colvin bercerita jika sang kakak berkendara mengelilingi Tennessee dan Kentucky untuk membeli hand sanitizer dan tisu antibakteri di berbagai toko.
Sementara, Matt berada di rumahnya untuk mengunggah produk timbunanannya di e-commerce kenamaan, Amazon.
Tak cukup menimbun, Matt dan Noah memasang harga selangit, yakni sekitar 8 hingga 70 dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp120 ribu hingga Rp1 juta.
Jelas harga tersebut tidak wajar jika dibandingkan dengan harga eceran tertinggi yang disarankan.
Normalnya, sebotol hand sanitizer dengan ukuran 50 ml hanya berkisah Rp20 ribu hingga Rp30 ribu.
Keculasan Matt dan Noah ini akhirnya terendus juga oleh Amazon.
Belum ludes barang dagangannya, e-commerce ini berhasil melacak adanya modus memanfaatkan wabah Corona untuk penggelembungan harga produk.
Amazon pun bertindak tegas dengan memberikan suspend dan melarang lapak Matt dan Noah untuk berjualan lagi.
Akibatnya, stok hand sanitizer dan tisu antibakteri yang belum laku terjual tertumpuk di gudang rumahnya.
"Kalau aku bisa dapat untuk sedikit dari jualan, itu tidak apa-apa. Tapi aku tidak ingin berada pada situasi di mana aku berada di halaman utama berita sebagai pria yang menimbun 20 ribuan botol hand sanitizer yang aku jual 20 kali lipat," kata Matt seperti dikutip dari New York Times.