Lipsus Kecelakaan di Jalan Tol Meningkat
Kecelakaan Lalu Lintas di Tol Jatim Meningkat, Ini 3 Faktor yang Mendominasi: Jarak Termasuk
Tiga faktor yang mendominasi kecelakaan lalu lintas di jalan tol Jawa Timur berdasarkan catatan Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Hefty Suud
Namun, ada pula yang disebabkan karena tekanan angin tidak sesuai dengan standar baku kendaraan itu sendiri yang telah ditetapkan oleh pabrikan.
"Kan di masing-masing mobil ada (aturan) tekanan (gas ban), itu berbeda antara mobil satu dengan yang lain. Biasanya ada pintunya pengemudi," tuturnya.
Mengapa ukuran tekanan ban ini penting, ungkap Adhitya, perputaran roda ban di aspal jalan ternyata memicu perubaha suhu gas di dalam rongga ban yang cenderung makin memanas.
• Air Mata BCL Rayakan Ultah Pertama Tanpa Ashraf, Keluarga Doa, Haru Pesan Ibu Mertua: Alhamdulilah
Bilamana tekanan ban tak sesuai dengan ketentuannya, lonjakan suhu tekanan gas yang terlampau ekstrem bisa mengoyak permukaan ban itu sendiri alias meletus.
"Tapi biasanya orang merubah sesuai dgn kenyamanan masing-masing.
Dan itu berpengaruh pada saat kecepatan tinggi, ban itu panas," terangnya.
Adhitya sedikit menganjurkan, para pengendara mulai beralih mengganti tekanan gas ban mobilnya dengan gas nitrogen.
"Kalau nitrogen lebih dingin. Tapi kalau pakai gas biasa memang lebih cepat panas," katanya.
3. Aspek Jaga Jarak Antar Mobil (Beruntun)
Adhitya menuturkan, jarak aman antar kendaraan saat melaju di aspal jalan tol wajib diperhatikan.
Semakin tinggi kecepatan mobil tersebut, patut diatur pula jarak aman dengan kendaraan di depannya.
Pasalnya, saat terjadi manuver pengereman mendadak dari sebuah kendaraan yang tengah melaju.
Kendaraan yang berada di belakangnya membutuhkan jarak sekian meter guna memastikan laju kendaraannya dapat berhenti secara aman tanpa benturan.
"Tapi disaat melaju dengan kecepatan 100 km/jam. Tapi dia pakai jarak seperti kecepatan 40 km/jam, pada saat didepan terjadi kecelakaan, yang dibelakang enggak sempat lagi pengereman," pungkasnya.
Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Heftys Suud