China Kuak Rahasia Corona Akan Hilang Tak Tersisa, Titik Terang Covid-19, 1 Syarat Bagi Semua Negara
Seorang ahli di China akhirnya membawa berita baik untuk seluruh dunia dalam usaha melawan pandemi virus corona.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
Zhong, seorang ahli epidemiologi berusia 83 tahun yang terkenal karena membantu memerangi wabah SARS pada 2003 itu, mengatakan virus dalam keluarga yang sama biasanya menjadi kurang aktif di bulan-bulan hangat, yang dapat membantu memperlambat penyebaran.

"Perkiraan saya bulan Juni didasarkan pada skenario bahwa semua negara mengambil tindakan positif. Tetapi jika beberapa negara tidak melakukan ini, virus akan bertahan lebih lama."
Dengan pelambatan yang ditandai dari penyebaran virus di China, banyak bisnis yang mulai kembali dijalankan dengan hati-hati.
Provinsi Hubei mengumumkan pada hari Kamis pelonggaran lebih lanjut dari pembatasan perjalanan.
Dan juga akan memungkinkan beberapa industri untuk melanjutkan produksi di dua kota dan dua kabupaten.
• Kondisi Paru-paru Pasien Corona yang Sembuh Dikuak Peneliti, Ada Penurunan Fungsi, Bisa Pulih Total?
Ekonomi Hubei, didorong oleh manufaktur dan perdagangan, termasuk sektor otomotif yang cukup besar di ibukota provinsi, Wuhan, sebelumnya sudah tutup sejak 23 Januari.
Sementara virus ini menyebar dengan cepat secara global, kemajuannya di China telah melambat dalam tujuh hari terakhir.
Surat kabar Partai Komunis yang berkuasa, People's Daily via GridHealth.ID, memperingatkan dalam sebuah tajuk rencana.
Isinya adalah bahwa sementara jumlah kasus virus baru di China turun, kondisinya masih sulit dan ada risiko lebih banyak wabah diimpor dari luar China.

3 Strategi Ampuh Lawan Corona Versi China, Negara yang Jadi Harapan Dunia, Indonesia Harus Pelajari
Dilansir TribunJatim.com dari AFP via Kompas.com, metode Negeri "Panda" memulihkan diri dari Covid-19 bisa dimampatkan dalam tiga strategi.
Berikut penjelasannya:
1. Tutup dan tahan
Pada Januari, China secara efektif menutup Wuhan, menempatkan 11 juta penduduknya dalam karantina ketat. Langkah yang kemudian diikuti kota lain di Provinsi Hubei.
Sementara di wilayah lain seantero China, pemerintah setempat berkeras melarang warganya untuk tidak keluar dan diam saja di rumah.
Ratusan juta warga Negeri "Panda" di hidup di lingkungan padat. Sehingga komite masyarakat setempat bisa berpatroli dan mengawasi mereka.