Virus Corona di Kota Batu
1 PDP Covid-19 di Kota Batu Pulang untuk Jalani Isolasi Mandiri di Rumah: Kondisinya Sudah Stabil
Satu pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona di Kota Batu kondisinya telah stabil, kini telah pulang untuk jalani isolasi mandiri di rumah.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Satu pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona atau Covid-19 di Kota Batu telah kembali ke rumahnya.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Batu, M Chori menerangkan, satu pasien tersebut sudah pulang dan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan.
Satu orang PDP pulang kembali ke rumahnya setelah kondisinya stabil.
• Al Ghazali Bakal Nikah Muda sama Alyssa Daguise, Calon Besan Ahmad Dhani & Maia Ternyata CEO Sukses
• Promo Indomaret & Alfamart dari Sabun hingga Minyak Goreng, Bisa Beli Masker & Hand Sanitizer Online
Saat ini, di RS Karsa Husada hanya merawat satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Chori menerangkan, kondisi satu pasien yang positif juga stabil.
“Kebetulan PDP masuk perawatan dan yang bersangkutan pulang ke rumah untuk pemulihan sendiri di rumah selama 14 hari. Positif masih tetap 1, kondisinya stabil di RS. Tinggal hanya menunggu swab terakhir, semoga hasilnya negatif dan kembali ke rumah masing-masing dan isolasi 14 hari. Itu perkembangan kondisi di Kota Batu,” kata Chori, Kamis (2/4/2020).
• Tiga Pria Ini Rampok Toko Pakaian di Tuban, Embat Puluhan Baju, Aksi Terlacak Polisi dari Mobilnya
• Ambil Token Listrik Gratis atau Diskon 50 Persen untuk Pelanggan Rumah Tangga, Begini Caranya
Data dari Kota Batu per 2 April 2020, untuk ODR jumlahnya 692, ada kenaikan sebanyak 32 orang. Kata Chori, kenaikkan itu menunjukkan terjadi pergerakan orang yang dari luar kota masuk ke kota.
Orang tersebut berasal dari zona merah.
“Termasuk juga warga Kota Batu yang keluar lalu kembali lagi ke Kota Batu. Oleh sebab itu, ini diantisipasi. Sesuai standar harus isolasi diri. Belum tentu mereka sakit, tapi juga belum tentu sehat,” kata Chori.
• Tim Medis Melacak Riwayat Pasien Positif Covid-19 di Madiun, Keluarga Diminta Mengisolasi Diri
Sementara data ODP, ada tambahan enam orang sehingga totalnya menjadi 92. Sementara PDP dan konfirmasi positif tetap stagnan satu orang.
Chori juga menyampaikan, sejauh ini Pemkot Batu tidak memberlakukan karantina wilayah. Namun, bersama dengan Pemkot Malang dan Pemkab Malang, Kota Batu berkolaborasi untuk memperketat jalur masuk ke Malang Raya.
“Untuk yang pintu masuk Lawang, menjadi tugas Kota Malang, Kasembon dan Pacet menjadi tugas Kota Batu. Pintu masuk Lumajang dan Blitar di Kabupaten Malang. Itu dalam rangka melaksanakan rencana PSBB. Begitu juga nantinya dibentuk Satgas Bersama,” kata Chori.
Chori juga menegaskan bahwa tidak ada kegiatan rapid test khusus untuk para kepala dinas. Katanya, rapid test dilakukan sangat selektif dan mengutamakan orang-orang yang berpeluang terpapar.
“Untuk mekanisme rapid test, dapat kami sampaikan Kota Batu mendapatkan 80 dan diguanakan 38 karena yang datang baru 40. Digunakan untuk siapa, yang memang konfirm positif. Kedua yang memang orang terdekat konfirm positif. Termasuk juga tenaga medis,” terang Chori.
Pemkot Batu juga tengah memesan alat pelindung diri (APD) sebanyak 600 unit, kemudian masker 1000 buah dan hampir 5000 alat rapid test. Namun kendala yang dihadapi saat ini adalah terbatasnya ketersediaan bahan-bahan tersebut.
“Uangnya ada tapi barangnya tidak ada,” keluh Chori.