Virus Corona di Gresik
Ada Pasien Positif Asal Duduksampeyan Gresik, Warga Mulai Jaga-jaga Cegah Perantau Masuk Desa
Warga di Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik mulai meningkatkan kewaspadaan. Hal ini dilakukan setelah satu warga Kecamatan Duduksampeyan
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Warga di Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik mulai meningkatkan kewaspadaan. Hal ini dilakukan setelah satu warga Kecamatan Duduksampeyan terkonfirmasi Virus Corona atau Covid-19.
Tak heran jika warga di kecamatan tersebut kini banyak yang memperketat penjagaan di gerbang-gerbang masuk perkampungan. Salah satu desa yang menerapkan peraturan ketat adalah Desa Ambeng-ambeng Watangrejo.
Para pemuda desa meletakkan kursi, meja dan alat semprot seadanya di depan gerbang masuk desa. Mereka mengenakan masker untuk menyambut orang yang akan masuk desa.
Para warga dari luar yang akan masuk desa diminta berhenti. Para pemuda desa ini menyulap botol pewangi pakaian menjadi hand sanitizer. Alat untuk menyemprot burung diisi cairan disinfektan.
Para pengendara roda dua atau roda empat yang masuk desa akan diminta untuk membersihkan tangan terlebih dahulu menggunakan hand sanitizer. Kemudian kendaraan mereka akan disemprot disinfektan itu.
• Meski Positif Narkotika, Penghadang Mobil Bupati Tulungagung Dipastikan Bebas dari Jerat Hukum
• VIRAL Nenek Jalan Kaki 4,5 Jam Demi Datangi Suami Positif Corona, Kota Dikarantina, Lihat Endingnya
• Rincian Insentif Gaji Peserta Kartu Pra Kerja, Berikut Link Daftar Onlinenya, Cek di Sini!
Menurut Tamam, salah satu tokoh Karang Taruna Dusun Ambeng-ambeng hal itu wajib dilakukan sebagai upaya melindungi warga dari Covid-19.
"Siapa yang masuk ke kampung wajib lapor. Ini sesuai protokol dari Pemerintah Desa (Pemdes) dalam melakukan pencegahan Virus Corona," ujar Tamam kepada Tribunjatim.com, Kamis (2/4/2020).
Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan penyemprotan keliling kampung dan ke rumah-rumah warga. Hal ini sebagai langkah antisipasi. Agar warga di dalam gang lebih tenang.
Kepala Desa Ambeng-ambeng Fahruddin, mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh generasi muda di desanya. Menurutnya, ini sebagai bentuk kepedulian.
"Bentuk kepedulian terhadap kesehatan serta keamanan warga. Ini hal positif, patut diapresiasi. Dan atas nama pribadi dan pemerintah desa saya mengucapkan terima kasih," terangnya.
Selain itu dalam rangka percepatan penanggulangan Covid-19, Pemdes Ambeng-ambeng Watangrejo bersama Bhabinkamtibmas menerapkan peraturan tegas.
Yaitu melarang pemulung, pengamen, pengemis, pemancing, penembak hewan liar, bank kreditan serta pihak lain yang tidak berkepentingan dilarang memasuki kampung. Bila ada yang melanggar peraturan tersebut, warga berhak mengusir atau membawa ke kantor desa.
"Ini sudah kesepakatan bersama untuk mencegah pandemi corona agar tidak masuk ke desa kami," tegas Fahruddin kepada Tribunjatim.com.
Di Dusun Duduk, Desa Duduksampeyan juga dilakulan hal serupa. Di gerbang pintu masuk desa, warga berjaga-jaga agar siapapun yang masuk desa wajib lapor dan membersihkan tangan terlebih dahulu.
Sekadar informasi, jumlah pasien positif corona di Gresik berjumlah 3 orang. Pasien 01 berasal dari Kecamatan Driyorejo. Kemudian 02 meninggal dunia tercatat dari Kecamatan Manyar. Terakhir 03 berasal dari Kecamatan Duduksampeyan.
Di Kecamatan Driyorejo, Desa mulai memberlakukan jam malam untuk mencegah penyebaran virus corona. Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya ini sebelumnya disemprot 22 ribu liter cairan disinfektan oleh Polres Gresik.
"Desa Kesamben wetan ditutup jam 22.00 Wib untuk umum. Kecuali warga setempat," ujar salah seorang warga, Syakur.