Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Kota Batu

Hotel Bintang Lima Golden Tulip Holland Resort Batu Tutup Sementara di Tengah Pandemi Covid-19

Hotel bintang lima di Kota Batu, Golden Tulip Holland Resort, akhirnya tutup untuk sementara waktu, untuk cegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/SANI EKA
Golden Tulip Holland Resort Batu 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Hotel bintang lima di Kota Batu, Golden Tulip Holland Resort, akhirnya tutup untuk sementara waktu mulai Senin (6/4/2020).

Golden Tulip Holland Resort Batu baru menutup operasional sepekan setelah keluarnya surat edaran (SE) Wali Kota Batu bernomor 556/1667/422.103/2020 dan ditandatangani pada 31 Maret 2020.

Marketing Communication Golden Tulip Holland Resort Batu, Fanidia Larasari, menjelaskan, pekan lalu Golden Tulip Holland Resort Batu masih beroperasi.

Harga Apel Kota Batu Naik di Tengah Pandemi Covid-19, Per Kg Berkisar Rp 10 Ribu-Rp 15 Ribu

UPDATE CORONA di Jawa Timur Senin 6 April 2020, Kabupaten Trenggalek Masuk Zona Merah Covid-19

Alasannya, pihak Golden Tulip Holland Resort Batu belum mendapatkan surat edaran yang sudah dikeluarkan oleh Pemkot Batu.

“Per hari ini kami sudah menerima surat dan menutup pengoperasian hotel per hari ini,” terang Fanidia Larasari, Senin (6/4/2020).

Dikatakan Fani, ada tamu di Golden Tulip Holland Resort Batu saat ini.

Mereka memilih untuk tinggal di hotel selama diberlakukannya imbauan physical distancing.

“Kalau pagi mereka berjemur. Mereka memang memilih untuk tinggal di hotel,” ujarnya.

Dewanti Rumpoko Siapkan Tempat Karantina Bagi Pendatang yang Masuk ke Kota Batu

Petugas Periksa Ketat Orang yang akan Masuk ke Kota Batu, Cek Suhu Tubuh hingga Tekanan Darah

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, meminta agar semua pihak menyesuaikan diri terhadap surat edaran yang telah ia keluarkan.

Mengomentari soal Golden Tulip Holland Resort Batu, Dewanti Rumpoko mengaku sudah mengetahui kabar masih beroperasinya tempat tersebut di tengah wabah virus Corona (Covid-19).

“Jadi memang ada tamu yang tampaknya sudah di hotel sebelum surat edaran keluar. Tapi sekarang sudah tidak boleh menerim tamu,” kata Dewanti Rumpoko, Senin (6/4/2020).

Isi surat edaran tersebut meminta menghentikan sementara aktivitas tempat wisata dan hiburan seperti wisata alam, wisata buatan, bioskop, permainan ketangkasan, hiburan malam, tempat olahraga, warung internet, dan panti pijat.

Pemkot Malang Terima Bantuan APD dan Hand Sanitizer, Akan Diberikan pada Tenaga Medis dan Masyarakat

Polres Blitar Kota Bagikan 200 Paket Sembako ke Warga Terdampak Wabah Virus Corona

"Sampai 21 April 2020 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan," tulis surat edaran yang ditandatangani Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko itu.

Kegiatan jasa usaha, kuliner maupun restoran diperbolehkan buka, namun dengan batasan waktu.

Buka mulai pukul 07.00-21.00 WIB. Namun hanya memberikan pelayanan pesan antar.

Jika terjadi antrean, harus diberi jarak 1 meter.

Sementara usaha perdagangan seperti rental mobil, toko optik, toko kain, toko sembako, toko pracangan, toko bangunan maupun elektronik diberi kesempatan buka operasional mulai pukul 09.00-21.00 WIB. Kecuali apotik dan SPBU tetap beroperasi seperti biasa.

Masyarakat juga diimbau membeli kebutuhan sembako dengan batasan tertentu. Warga diperbolehkan beli beras maksimal 25 Kg.

Kemudian gula, tepung terigu, dan telur sebanyak maksimal 2 Kg. Beli mi instan maksimal 2 dos. Sementara susu bayi sebanyak 2 kemasan atau 400 gram.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batu, Sujud Hariadi, menceritakan kondisi memprihatinkan perhotelan dan pariwisata di Kota Batu pasca ramai ditutup sejak sekitar 20 hari lalu.

Kata Sujud, ada sejumlah hotel di Kota Batu yang tutup total.

Sujud Hariadi menjelaskan, 80 persen hotel di Kota Batu tidak beroperasi untuk sementara waktu saat ini.

Akibat tidak adanya wisatawan yang datang ke Kota Batu, para pelaku hotel pun mengalami kerugian.

“Sudah hampir menuju titik nol karena tidak menerima tamu. Bukan hanya penurunan omzet, sudah sampai kerugian. Sudah tidak laba lagi, sudah rugi. Intinya kami tidak ada pemasukan,” kata Sujud Hariadi, Minggu (5/4/2020).

Menurut Sujud Hariadi, sektor perhotelan dan pariwisata adalah sektor yang paling terdampak dibanding sektor lainnya.

Pasalnya, perhotelan dan pariwisata membutuhkan kunjungan orang agar ada pemasukkan. Sementara saat ini kondisinya tidak memungkinkan untuk menerima kunjungan wisatawan.

“Kalau pun buka, mengkhawatirkan keselamatan. Apalagi terbaru ada keterangan orang terkena tanpa gejala. Seandainya pun saat ini orang cari kamar, kami pasti curiga ada apa dengan orang ini? Kami juga takut juga. Keselamatan lebih utama,” kata Sujud Hariadi.

Dengan kondisi yang sulit saat ini, beberapa hotel memberlakukan pembayaran setengah gaji. Karyawan juga tidak setiap hari masuk, jadwalnya diubah sehingga berbeda dari hari-hari biasa.

“Kebanyakan hotel mengambil langkah itu karena mereka tidak ada pemasukan, maka cukup susah untuk membayar,” ujar Sujud Hariadi.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved