Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Pasuruan

10 Orang di Pasuruan Positif Corona, Pansus Covid-19 Minta Satgas Lari: Jangan Jalan di Tempat!

10 orang di Pasuruan positif Covid-19, Anggota Pansus Covid-19, Joko Cahyono menuturkan saatnya berlari: jangan jalan ditempat.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Hefty Suud
IRNA via TrbunCirebon
Ilustrasi - 10 orang di Pasuruan positif virus Corona (Covid-19). 

Ia mengatakan, penyampaian informasi terkait data ODP atau PDP di tingkat kecamatan ini bukan menjadi aib ataupun keputusan yang salah.

Dikatakan Joko, banyak daerah lain yang sudah membuka data sampai tingkat kecamatan, bahkan hampir seluruh kabupaten dan kota di Jatim sudah melakukannya.

"Jangan takut masyarakat itu panik ketika melihat data sebaran virus ini. Saya kira itu justru logikanya terbalik. Dibuka saja, masyarakat bisa tahu dan bisa lebih berhati - hati. Ini juga akan memudahkan kinerja satgas untuk sosialisasi," jelasnya

Ia menerangkan, semisal ada masyatakat yang tinggal di sebuah kecamatan dan kebetulan kecamatan ini ODP ataupun PDP sudah banyak, mereka akan sadar dan mereka akan membatasi diri untuk mengurangi keluar rumah.

"Saya kira kalau masyarakat sudah paham apa yang harus dilakukannya. Misal kecamatannya sudah kritis, mereka bisa melakukan segala upaya untuk mengantisipasi dan bisa lebih ekstra berhati - hati," ungkapnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi juga meminta Satgas Covid-19 mulai mempercepat langkahnya dalam penanganan Covid-19 di wilayah Kabupaten Pasuruan. Kata dia, hari ini Pasuruan bukan lagi zona hijau, tapi sudah menjadi zona merah.

Jumlah pasien yang positif juga sudah bertambah, dari tiga menjadi 10. Memang, faktanya 10 pasien ini sudah ditangani sejak mereka masih berstatus PDP. Mereka sudah diisolasi sejak beberapa minggu terakhir, dan kemungkinan kondisinya sudah mulai membaik.

Akan tetapi, ia meminta Satgas Covid-19 bertindak. Ia menyebut Satgas sudah harus ada kerangka tindakan atau kerja untuk memaksimalkan anggaran yang sudah disiapkan Pemkab Pasuruan ataupun DPRD Kabupaten Pasuruan.

Sekadar diketahui, Pemkab Pasuruan sudah menyiapkan anggaran Rp 77 Miliar untuk penanganan Covid-19 ini. Ia mengaku sangat sedih ketika anggaran sebanyak itu baru terserap sekitar Rp 2,4 miliar untuk belanja APD, dan itu belum semuanya.

Ada juga anggaran DPRD yang juga disiapkan sekitar Rp 9,9 Miliar. Bahkan, ia juga mengaku siap mengalihkan jatah anggaran belanja mobil dinas barunya tahun ini untuk membantu penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan.

"Anggaran belanja untuk mobil dinas ini bisa dialihkan untuk penanganan, mengingat penanganan Covid-19 ini harus dilakukan secara serius dan tidak sembarangan. Saya kira pembelian mobil dinas ini juga tidak terlalu urgent," ungkap Andri.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan ini mengaku akan tetap memakai mobil dinas yang lama,karena baginya, mobil dinasnya yang lama masih layak untuk digunakan.

Andri menjelaskan, anggaran belanja mobil dinas ini sekitar Rp 600 - Rp 700 juta. Nah, itu bisa digunakan untuk menambah jumlah anggaran yang sudah disiapkan Pemkab Pasuruan sebesar Rp 77 miliar dan DRPD sebesar Rp 9,9 miliar.

"Saya siap mengalihkannya. Semoga penanganan Corona di Pasuruan ini lebih serius dan jangan sampai Pasuruan dinyatakan sebagai zona merah. Ini bukan waktunya untuk saling menyalahkan, tapi sudah saatnya bersatu dan kompak menangani virus ini," papar dia.

Ia mendesak Satgas untuk mulai merealisasikan upaya - upaya yang akan dilakukan terkait penanganan, pencegahan virus ini. Ia sedikit memberikan masukan. Ia meminta Satgas membuat kebijakan konkret untuk mendukung pencegahan virus ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved