Terkuak Cara Bupati Sampang Buat Wilayahnya Masih Zona Hijau Saat Ada Corona, Mobil Sampai Mogok
Sampag masih jadi zona hijau di tengah kepungan sejumlah daerah di Natim yang sudah jadi zona merah Covid-19. Apa rahasianya?
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Dari sejumlah daerah di Jawa Timur, hingga saat ini Kabupaten Sampang, Madura masih berstatus zona hijau.
Sehingga, membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta wakilnya Emil Dardak menggelar Video Confrence dengan Bupati Sampang untuk menanyakan resep bagaimana Kabupaten Sampang hingga sampai saat ini masih status Zona Hijau
Video conference yang digelar kemarin malam (11/4/2020) juga diikuti oleh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono dan Bupati Sumenep yang daerahnya saat ini juga berstatus zona hijau.
• Peringatan Keras WHO ke Negara-negara Dunia Agar Tak Longgarkan Lockdown, Sebut Soal Kematian
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengawali video conference mengatakan, bahwa pihaknya ingin Bupati Sampang dan Bupati Sumenep untuk menceritakan rahasia bagaimana menjaga daerahnya masing-masing.
"Silahkan menceritakan rahasianya bagaimana menjaga Sampang maupun Sumenep hingga saat ini menjadi dua daerah se-Jatim yang masih berstatus zona hijau," ujarnya.
Sementara, Bupati Sampang Slamet Junaidi menyampaikan, segala upaya kita lakukan dengan mengoptimalkan segala kemampuan, Pemerintah Kabupaten Sampang bersama sama masyarakat Sampang berupaya menangkal pandemi Covid - 19 .
“Kami aktif turun ke lapangan untuk memantau warga kami. Sore ini kami juga masih di lapangan, mobil kita sedang mogok tengah hutan karena kami dengar ada hajatan pernikahan, kami meminta supaya itu diundur saja setelah Covid-19 ini berlalu,” ujarnya.
Kendati demikian, Slamet Junaidi mengatakan, jika di Kabupaten Sampang ada warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 281 orang.
Dan yang berstatus sebagai Orang Dalam Risiko (ODR) kurang lebih sebanyak 10.000 orang yang mana meeka kini dalam pengawasan ketat oleh Pemkab Sampang.
“Insyallah besok Senin kita panggil seluruhnya, kepala puskesmas, postu dan polindes, kami akan melakukan pendataan," tuturnya.
"Sekarang ini sudah ada sebanyak sepuluh ribu lebih warga kami yang sampai di desa-desa kita lakukan isolasi,” imbuh dia.
Lebih lanjut, pihaknya akan mengumpulkan semua kepala puskesmas untuk mendapatkan data riil Orang Dalam Resiko (ODR) di Sampang, kemudian mereka akan diminta untuk melakukan isolasi diri.
Dijelaskan, yang paling diprioritaskan untuk dimonitoring merupakan para ODR yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru mudik dari Malaysia, Spanyol, dan Amerika.
“Adapun ODP kita di Sampang, kita selalu melakukan monitoring, siang hingga malam dan kita gerak bersama karena Gugus Tugas kita sampai desa,” terangnya.