Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Belajar dari Rumah Online

Pendataan Pemprov Jatim Soal Biaya Siswa Beli Paket Data Belajar di Rumah, Khofifah: Masih Dihitung

Pemprov Jatim kini tengah mendata adakah masyarakat, orang tua atau siswa yang berat dengan diselenggarakannya sistem belajar dari rumah selama covid.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHRO
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa Pemprov Jatim kini tengah mendata adakah masyarakat, orang tua atau siswa yang merasa berat dengan diselenggarakannya sistem belajar dari rumah selama masa wabah covid-19. 

Pasalnya Pemprov Jatim tengah menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh murid untuk membeli paket data selama belajar di rumah .

“Saya sebetulnya sedang meminta ke Kepala Dinas Pendidikan untuk menghitung sebetulnya berapa yang harus dikeluarkan murid untuk beli paket data selama belajar di rumah,” kata Khofifah, di tengah pelantikan pejabat eselon tiga dan eselon empat di Gedung Negara Grahadi, Senin (12/4/2020) siang.

Gelombang Pertama Kartu Prakerja Dibuka, Pemprov Jatim Sediakan 56 Titik Posko Layanan Pendaftaran

Lokasi 56 Posko Pelayanan Prakerja Pemprov Jawa Timur, Khofifah: Catat Lokasi dan Nomor Teleponnya

Pendaftaran Program Kartu Pra Kerja Dibuka Besok, Pemprov Jatim Usulkan 60 Ribu Lebih Nama Penerima

Memang saat ini ada beberapa media komunikasi yang menyediakan saran belajar di rumah. Misalnya TVRI dan juga RRI. Dan hal tersebut harus diberikan apresiasi karena mampu memberikan sarana belajar yang menarik.

Akan tetapi sangat besar kemungkinan masyarakat yang siswanya harus belajar dari rumah dan membutuhkan akses internet.

“Nah misalnya untuk mereka yang di rumah tidak ada wifinya, nggak cukup pakai datanya. Maka selama covid-19 masih belum bisa dihentikan maka mereka akan tetap belajar di rumah, maka tugas Dindik untuk mendata, agar apa yang menjadi kendala mereka untuk belajar di rumah bisa dikomunikasikan,” kata Khofifah.

Dengan tujuan agar pelaksanaan belajar di rumah tidak mengurangi kualitas sistem pembelajaran untuk siswa, maka ia ingin agar semua dikomunikasikan. 

Dalam pelantikan siang ini total ada sebanyak 60 pejabat yang dilantik baik eselon tiga maupun empat, ada hang promosi maupun yang mutasi. 

Untuk mutasi sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi bahwa prinsipnya adalah didekatkan dengan rumah. 

“Maka kami usahakan penempatan pejabat itu dekat dengan rumah masing-masing. Karena pada prinsipnya berkumpul dengan keluarga adalah kebahagiaan tak ternilai dan akan meningkatkan semangat mereka untuk melaksanakan tugasnya dan hemat biaya juga,” kata Wahid. 

Sedangkan terkait paket data, Wahid menyebut bahwa Pemprov Jatim memang sempat menerima keluhan terkait kebutuhan paket data untuk pembelajaran online. 

“Ada satu satu yang mengeluhkan kebutuhan dana untuk pembelajaran onlien. Apakah kita akan memberikan support, kemungkinan akan begitu. Sangat memungkinkan untuk ada support,” kata Wahid. “ Tapi ini sedang kita pikirkan,” imbuhnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved