Virus Corona di Surabaya
Pusat Perbelanjaan Surabaya Berlakukan Kawasan Wajib Masker, Ketua APPBI: Mal Bukan Sarang Corona
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBBI), Sutandi Purnomosidi ungkap upaya antisipasi cegah Corona di mal Surabaya diperketat.
Penulis: Mayang Essa | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Meningkatnya jumlah kasus pasien virus Corona (Covid-19) di Surabaya, mendorong berbagai pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Pusat perbelanjaan di Kota Surabaya pun memperketat upaya mencegah penyebaran virus tersebut
Tetap beroperasi di tengah wabah Corona, pusat perbelanjaan seakan tak mau kalah dengan kondisi perekonomian yang menjadi dampak pandemi ini.
• Ada 500 Pasien dan Pengantar Pasien dr Y di Tulungagung yang Akan Menjalani Rapid Test
• Sumbangan Kaesang ke Korban Covid-19 Dinyinyir, Anak Presiden Emosi Bahas Logo, Ngegas: Maumu Apa?
Dalam pantauan TribunJatim.com di Mal Tunjungan Plaza misalnya, pusat perbelanjaan terbesar di Kota Surabaya ini 95 persen outlet di dalamnya tetap beroperasi.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBBI), Sutandi Purnomosidi mengatakan pihaknya harus terus melangkah maju dengan merancang berbagai strategi terutama dalam hal keamanan dan kenyamanan pengunjung.
• Bandit Jalanan Sadis di Surabaya Tertangkap, Sempat Berusaha Kabur: Dapat Hadiah Timah Panas di Kaki
• Cerita Hendropriyono Soal Sikap Sintong Panjaitan Saat Kopassus & Dia Terkepung: Saya Benci
“Mal bukan sebuah sarang virus melainkan tempat yang layak dikunjungi. Bagaimana tidak karena mal sudah memenuhi standart berdasarkan protokol pencegahan Covid-19,” ungkapnya saat ditemui di Tunjungan Plaza Surabaya, Senin (13/4/2020).
Sutandi menjelaskan, protokol pencegahan tersebut antara lain menetapkan mal menjadi kawasan wajib masker.
“Jika tidak menggunakan masker, pengunjung mal tidak diperbolehkan masuk,” paparnya.
• DPRD Jatim Tanyakan Anggaran Bantuan Corona Rp2,39 Triliun, Gubernur Khofifah Beber 4 Sasaran
Lanjutnya, mal telah menyediakan bilik sterilisasi, wastafle, dan penerapan social distancing di dalam lift pengunjung dan antrian pembayaran.
Yang terbaru, beberapa mall di Surabaya telah menggunakan thermal sensor yang dapat mendeteksi suhu badan pengunjung dari jarah jauh.
“Sebelumnya mal telah memakai thermal gun, yang saat ini berganti menjadi thermal sensor. Dapat mendeteksi suhu badan seseorang yang lebih dari 37,5 alat sensor ini akan berbunyi,” paparnya.
Sebelumnya, Sutandi menjelaskan dampak yang terjadi dari pandemi Corona mampu mengurangi traffic pengunjung hingga 30 persen.
Oleh karenanya, dirinya mulai melakukan encourage pengunjung dengan memberikan pelayanan delivery dan online.
Penulis: Mayang Essa
Editor: Heftys Suud