Virus Corona di Kediri
Dana Prodamas 2020 Senilai Rp 144 M Dialihkan untuk Tangani Covid-19 di Kediri, Wali Kota Minta Maaf
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menghapus program pemberdayaan masyarakat (Prodamas) 2020 untuk penanganan virus Corona (Covid-19).
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Didik Mashudi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Langkah berani dilakukan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, dengan menghapus program pemberdayaan masyarakat (Prodamas) 2020.
Dana Prodamas 2020 dialihkan untuk menyelamatkan Kota Kediri dari bencana pandemi virus Corona (Covid-19).
Tahun ini, anggaran Prodamas rencananya akan diberikan Rp 100 juta per RT per tahun.
Jumlah ini meningkat dibandingkan periode sebelumnya Rp 50 juta per RT per tahun.
• Kompaknya Warga di Kota Kediri Jalani Isolasi Lingkungan akibat Covid-19
• Tak Mungkin Tolak Pemudik, Ketua DPRD Jatim Minta Pemerintah Kabupaten/Kota Siapkan Ruang Observasi
Total anggaran Prodamas 2020 mencapai Rp 144 miliar, semuanya akan dialihkan untuk penanganan Covid-19 di Kota Kediri.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menyebutkan, dihapusnya Prodamas 2020 merupakan keputusan yang berat, karena merupakan salah satu janji kampanyenya.
"Yang kita hapus hanya Prodamas 2020, untuk selanjutnya tetap akan dilaksanakan mulai 2021," ungkap Abdullah Abu Bakar dalam penjelasannya, Jumat (17/4/2020).
Dijelaskan, penanganan Covid-19 tidak hanya pencegahan, tapi juga bicara tentang jaring pengaman sosial bagi warga terdampak.
Termasuk masa-masa recovery nanti setelah pandemi Covid-19 berakhir.
• UPDATE CORONA di Kabupaten Kediri Kamis 16 April, Kasus Positif Tambah 1, Terungkap Ada Klaster Baru
• Komisi III Persoalkan Tempat Relokasi Eks Pedagang Mastrip di Jalan Bengawan Solo Kota Blitar
"Kota Kediri seperti kota-kota lain dan juga negara Indonesia mengalami masalah yang sama. Kita harus mengeluarkan anggaran besar untuk menangani masalah ini, tapi di sisi lain pendapatan juga turun drastis," jelasnya.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terpukul karena sektor usaha lesu, pusat perbelanjaan, restoran, kafe, wisata, hiburan, hotel, dan event tidak berjalan, padahal dari kegiatan itu Pemkot Kediri mendapatkan pajak.
Sementara dana perimbangan atau dana transfer dari pemerintah pusat juga angkanya turun, seperti dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan dana insentif daerah, semua berkurang.
• Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19, Polres Tulungagung Dirikan Dapur Umum, Masak 200 Nasi Kotak
• 1.600 Alat Rapid Test Pesanan Kota Batu Bakal Tiba dari Jakarta, Diprioritaskan untuk Tenaga Medis
"Sementara kita harus menggerakkan ekonomi masyarakat. Penanganan virus Corona tidak hanya persoalan beli APD, atau mengobati yang sakit. Tapi juga memberi makan warga yang kelaparan," tegasnya.
Abdullah Abu Bakar berharap, semua elemen masyarakat mendukung.
"Saya meminta maaf Prodamas 2020 dihapus, ini langkah agar kita selamat dari musibah ini. Covid-19 ini sudah ditetapkan sebagai bencana nasional, pemerintah harus mengedepankan penanganan ini," tambahnya.
Editor: Dwi Prastika