Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Sidoarjo

Tren Pasien Covid-19 Terus Naik, Sidoarjo Mulai Pertimbangkan Pembatasan Sosial Berskala Besar

Menurut Nur Ahmad, sinergitas antarinstansi terus dimantapkan untuk mengantisipasi jika Sidoarjo memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)

Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji, wakil bupati Sidoarjo, dandim, ketua dewan dan sejumlah pejabat Sidoarjo saat membagikan nasi kotak ke warga terdampak virus Corona (Covid-19), Jumat (17/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sebuah dapur umum didirikan di halaman Polresta Sidoarjo, Jumat (17/4/2020).

Setiap hari, dapur tersebut bakal menyediakan 1.000 nasi kotak untuk warga terdampak virus Corona (Covid-19) di Sidoarjo.

Hari pertama, nasi kotak dibagi di delapan titik wilayah Sidoarjo.

Warga yang mendapat bagian adalah para tukang becak, ojek online, sopir angkot, dan beberapa pekerja lain yang terdampak Covid-19.

UPDATE CORONA di Sidoarjo Rabu 15 April 2020, Tujuh Orang Tenaga Kesehatan Positif Covid-19

Malang Perang Lawan Covid-19, Ada Penambahan 55 Tempat Tidur hingga Siasat Menghemat Masker N95

"Setiap hari minimal menyediakan 1.000 kotak. Pembagiannya digilir. Titik-titiknya berpindah-pindah," ujar Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji, di sela membagikan nasi kotak di kawasan Taman Pinang, Jumat (17/4/2020).

Dapur umum itu merupakan hasil kerja gabungan polisi, TNI, dan Pemkab Sidoarjo.

Petugas yang bekerja juga gabungan dari berbagai instansi.

"Untuk berbagi makanan kepada saudara-saudara kita yang terdampak. Dapur umum bakal berjalan sampai masa pandemi selesai," ujar Kombes Pol Sumardji.

46 Tenaga Kesehatan di Jawa Timur Terpapar Covid-19, 1 Perawat Gugur, 26 Orang Masih Dirawat

Kompaknya Warga di Kota Kediri Jalani Isolasi Lingkungan akibat Covid-19

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, terlihat ikut dalam pembagian nasi kotak itu.

Sebelumnya, bersama Komandan Kodim dan Ketua DPRD Sidoarjo juga meninjau proses pengumpulan bahan makanan dan kegiatan memasak di dapur umum tersebut.

Menurut Nur Ahmad, sinergitas antarinstansi itu juga terus dimantapkan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu Sidoarjo memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Trennya naik terus. Pasien terus bertambah dan masyarakat juga terkesan sulit menjaga diri untuk tetap bertahan di rumah agar virus tidak terus menyebar," kata Nur Ahmad.

Pasca Karantina Terbatas, Pasar Kapasan dan Pusat Grosir Surabaya (PGS) Bakal Kembali Dibuka

Warga Prigen Pasuruan Serentak Karantina Lokal, Batasi Akses Orang Luar Masuk ke Wisata Tretes

Melihat kondisi itu, pihaknya bakal mengumpulkan semua instansi terkait, melakukan evaluasi dan kemungkinan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Jika kondisi semakin parah, dan keadaan sudah tidak bisa ditanggulangi dengan cara yang lain seperti physical distancing dan sebagainya, maka tidak ada pilihan lagi, Sidoarjo akan menerapkan PSBB," ujarnya.

Namun, rencana itu harus juga dibarengi dengan berbagai persiapan matang lainnya.

Seperti mengalokasikan anggaran, persiapan petugas, dan sebagainya.

Tinggal Verifikasi Data dari Desa, Pemkab Sidoarjo Distribusikan 125 Ribu Sembako ke Warga Tak Mampu

Sidoarjo sudah mengalokasikan Rp 114 miliar untuk penanganan Covid-19.

Selain itu, ada lagi cadangan sekitar Rp 85 miliar.

"Akan dievaluasi. Dana yang belum terpakai dan dana lain yang memungkinkan dialihkan untuk penanganan Covid-19. Karena jika PSBB, anggaran itu sepertinya masih belum cukup," ujar dia.

Pemain Asing Persebaya Mahmoud Eid Akui Merasa Bosan saat Jalani Karantina Mandiri di Swedia

UPDATE CORONA di Jatim Jumat 17 April, Pasien Positif Tembus Angka 522, PDP Naik Jadi 1.826

Ketua DPRD Sidoarjo, Usman, menyampaikan, pihaknya siap meloloskan berapapun anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19. Yang penting, menurutnya, dana sesuai dengan kebutuhan riil.

"Dewan juga sudah membentuk Panja (panitia kerja) penanganan Covid-19. Tentu, selain masalah penganggaran, juga ikut melakukan pengawasan dalam pelaksanaan penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di Sidoarjo," kata Usman.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved