Virus Corona di Tulungagung
Korda BPNT Tulungagung Bantah Bantuan yang Disalurkan ke Warga Kurang dari Rp 200.000 per Paket
Korda BPNT Tulungagung, Arsoni Pradityo, memastikan, bantuan dari pemerintah pusat senilai Rp 200.000 per orang.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Koordinator Daerah (Korda) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tulungagung, Arsoni Pradityo, memastikan, bantuan dari pemerintah pusat senilai Rp 200.000 per orang.
Hal ini diungkapkan Arsoni Pradityo, menanggapi dugaan warga, bahwa nilai BPNT kurang dari Rp 200.000.
Dalam penjelasannya, saat ini beras yang digunakan diubah dari kualitas medium menjadi premium dan diambil dari Bulog.
Beras tersebut aslinya dalam kemasan 50 kilogram, kemudian dikemas menjadi 12,5 kilogram di agen yang ditunjuk.
• Paket Bantuan Pangan Non Tunai Dipertanyakan Warga Tulungagung, Nilai Diduga Kurang dari Rp 200.000
• Pemkab Kediri Sediakan Tempat Isolasi dan Observasi untuk Pemudik, Tersebar di Tiga Wilayah
“Kemasan tanpa cap yang diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) karena beras dikemas ulang,” terang Arsoni Pradityo, Minggu (19/4/2020).
Beras dari Bulog ini seharga Rp 10.600 per kilogram, namun ada bianya pengemasan, distribusi dan keuntungan suplayer sehingga ada kenaikan Rp 900.000.
Tiba di agen, beras ini menjadi seharga Rp 11.500 per kilogram.
Agen kemudian menjual Rp 12.000 per kilogram, atau selisih Rp 500 per kilogram untuk keuntungannya.
“Khusus untuk telur, memang ada kesulitan pengadaan untuk memenuhi 50.000 KPM,” lanjut Arsoni Pradityo.
• Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19, Polres Tulungagung Dirikan Dapur Umum, Masak 200 Nasi Kotak
• Surat Edaran Menteri Agama Jadi Acuan, Warga Blitar Diminta Salat Tarawih di Rumah Selama Ramadan
Arsoni Pradityo mengaku menggandeng pihak ke-3 untuk menyuplai kebutuhkan telur BPNT.
Kendala lainnya, harga telur juga terus mengalami perubahan.

Padahal dari tingkat peternak ke suplayer, hingga ke agen dan diterimakan ke KPM butuh waktu sekitar 7 hari.
“Karena itu, saat barang diterimakan ke KPM, harganya belum tentu harga hari itu,” ungkapnya.
Jika saat pembelian harga telur sedang rendah, suplayer akan menambah jumlah telur yang dibagikan.
• Harga Ayam Potong Turun Drastis Rp 6000/Kg, Peternak di Madiun Bangkrut sampai Beri Gratis ke Warga
• BREAKING NEWS - RESMI Surabaya, Sidoarjo dan Gresik Bakal Terapkan PSBB, Cegah Penyebaran Covid-19
Sedangkan beras Fortivit seharga Rp 20.000 per kemasan 1 kilogram.
Beras ini diberikan untuk kebutuhan peningkatan imunitas tubuh, dalam rangka melawan virus Corona (Covid-19).
“Jika dikalkulasi semua barang yang diberikan totalnya Rp 200.000,” ujar Arsoni Pradityo.
Rinciannya 12,5 kilogram beras premium seharga Rp 12.000 per kilogram, sehingga total senilai Rp 150.000.
• Setelah Ada Aksi Bagi-bagi Ayam, Kementan akan Beli 12 Juta Ekor Ayam Potong dari Peternak di Jawa
• Imbas Covid-19, Biaya Tagihan Air PDAM 55 Ribu Warga Kota Malang Digratiskan selama 2 Bulan
Telur 18 butir setara 1,2 kilogram senilai Rp 30.000 dan beras Fortivit seharga Rp 20.000.
Sehingga jika ditotal semuanya senilai Rp 200.000 per paket.
“Penyeragaman paket bantuan agar KPM menerima barang yang sama dengan kualitas yang sama. Sehingga tidak ada perbedaan antara agen yang satu dengan yang lain,” pungkas Arsoni Pradityo.
Sebelumnya, warga mempertanyakan nilai BPNT di Tulungagung, karena menurut hitungan mereka kurang dari Rp 200.000.
Dari hitungan warga, total barang yang diberikan kurang dari Rp 175.000.
Editor: Dwi Prastika