Virus Corona di Trenggalek
Hadapi Demam Berdarah di Tengah Pandemi Corona, Pemkab Trenggalek Minta Warga Tak Lengah: Tertib 3M
Warga Kabupaten Trenggalek waspadai wabah semamberdarah di tengah pandemi Covid-19, Pemkab Trenggalek minta warga tertib 3M: tren DB menurun.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Warga Kabupaten Trenggalek perlu mewaspadai wabah demam berdarah (DB) di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Pemkab Trenggalek bahkan memprediksi puncak musim DB berlangsung pada April hingga Mei mendatang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Kabupaten Trenggalek Saeroni mengatakan, berdasarkan data, tren kasus DB saat ini sudah mulai menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya.
• Skandal Suami Hamili Ibu Mertua, Akhiri Rumah Tangga Hanya Dalam 2 Bulan
• Atta-Aurel Kerap Mesra saat Ngevlog, Pakar Mikro Espresi Gemes Soal Arti Tatapan & Sikap Malu-malu
"Dari grafik yang ada, trennya menurun sejak maret pertengahan sampai April ini," ungkap Saeroni, Selasa (21/4/2020).
Sepanjang 2020 hingga Senin (20/4/2020), DB di Trenggalek tercatat sebanyak 262 kasus.
Tiga daerah dengan jumlah kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Rejowingun (38 kasus), Pogalan (23), dan Ngulangkulon (21).
• Kapten Persik Kediri Lelang Jersey Lagi Pekan Ini di Instagram, Bantu Atasi Pandemi Virus Corona
• Aksi Nekat 2 Pria Gondol Motor Honda CBR Diparkir di Rumah di Surabaya, Rusak Gembok Pakai Air Keras
Berdasarkan data Dinkes, kasus DB tertinggi terjadi pada bulan Februari.
Jumlah kasus menurun pada Maret, dan kembali menurun pada April hingga pekan ketiga.
Dari jumlah itu, ada 3 warga yang meninggal akibat DB. Mereka meninggal pada Februari lalu.
• Marisa Santoso MUA Surabaya : Tampil Chic dengan Blue Highlight, Beri Warna Biru Pada Sudut Mata
Masih berdasarkan data yang sama, warga yang meninggal beralamat di wilayah Puskesmas Rejowingun, Pogalan, dan Tugu.
Untuk itu, Saeroni meminta warga tak lengah dan terus waspada dengan wabah DB.
"Semestinya bulan ini sudah masuk puncaknya karena hujannya sudah menurun," sambung dia.
Dinkes, kata dia, juga menjalankan beberapa langkah untuk menekan kasus DB di tengah pendemi korona. Langkah itu, seperti pemantauan, pemberantasan sarang nyamuk, dan penyuluhan.
"Apabila ada kasus, perlu perujukan secara cepat waktu," sambung dia.
Ia juga meminta warga menjaga lingkungan dengan mengedepankan pemberantasan nyamuk lewat menguras, menutup, dan mengubur (3M).
Selain itu, juga ada penaburan bubuk larvasida untuk mencegah nyamuk penyebab DB berkembang biak.