Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Negara Atasi 5000 Kematian dalam Semalam, Terpicu Covid-19, Presiden Nyerah, Lihat Nasib Mayat

Sebuah angka kematian di satu negara yang sedang menghadapi Covid-19 sedang dalam perbincangan, ada 5000 kasus dalam semalam.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
BBC via Tribunnews
Foto memilukan mayat-mayat di Ekuador yang angka kematiannya capai 5000/malam 

TRIBUNJATIM.COM - Ada kondisi begitu memilukan terkait sebuah negara yang betul-betul kewalahan menghadapi Covid-19.

Saking parahnya angka kematian negara tersebut hanya dalam semalam.

Kasus kematian akibat Covid-19 hampir mencapai angka 5000 hanya dari semalam.

Kartini Meninggal Seusai Melahirkan Sang Anak, Misteri Kematian Sempat Disorot, Akibat Diracun?

Skandal Suami Hamili Ibu Mertua, Akhiri Rumah Tangga Hanya Dalam 2 Bulan

VIRAL Reaksi Kaesang Lihat Videonya Direkam Diam-diam, Balas Kritik Soal Gesturnya: Perbaiki Diri

Bahkan, Presiden hingga pemerintahnya saja sudah melambaikan bendera putih dengan pandemi satu ini.

Kondisi memprihatinkan ini menjadi perbincangan banyak pihak.

Mayat-mayat yang ada di RS rekaman rahasia bocor
Mayat-mayat yang ada di RS rekaman rahasia bocor (Mayat-mayat yang ada di RS rekaman rahasia bocor)

Negara manakah itu? Bagaimana kisahnya?

Simak berikut:

Di kawasan Guayas, negara bagian paling terdampak pandemi Covid-19 di Ekuador, ketika angka resmi mengenai korban wabah dicek silang dan dicermati, fakta yang muncul sungguh mencengangkan.

Setidaknya 6.700 orang meninggal dunia di dua minggu pertama April, menjadikan Guayas area paling terdampak bukan hanya di negara tersebut tapi di seluruh Amerika Latin.

Layanan kesehatan setempat lumpuh karena pandemi dan banyak pasien dengan kondisi kesehatan lainnya tidak dapat mendapatkan layanan kesehatan yang seharusnya.

Ilustrasi
Ilustrasi (alazharpeduli)

Guayaquil, kota mayat

"Kami sudah melihat orang meninggal di mobil, di ambulans, di rumahnya, di jalanan," kata Katty Mejía, seorang pekerja di rumah duka di Guayaquil, ibu kota negara bagian dan kota terbesar di Ekuador, menyadur dari BBC.

"Salah satu alasan mereka tidak dirawat di rumah sakit karena alasan kekurangan tempat tidur."

"Jika mereka ke klinik swasta, mereka harus membayar dan tidak semua orang punya uang," katanya.

Viral foto-foto Ekuador dan negaranya saat urusi mayat Corona
Viral foto-foto Ekuador dan negaranya saat urusi mayat Corona (Intisari)

Nasib Memilukan Mayat-mayatnya

Dalam masa pandemi di kota dengan populasi 2,5 juta penduduk itu, rumah duka kewalahan, bahkan sebagian harus tutup sementara karena pekerjanya ketakutan terjangkit virus.

Kerabat yang putus asa membiarkan mayat tergeletak di depan rumah, sementara sebagian lain membiarkannya di tempat tidur hingga berhari-hari.

Kota Guayaquil juga mulai kehabisan ruang untuk menguburkan mayat, memaksa sebagian orang untuk membawa jenazah kerabat ke kota tetangga untuk dimakamkan di sana.

Pernah Viral PENGAKUAN HOTMAN Soal Prostitusi Kelas Atas: Penyewanya hingga Cara Agar Tak Ketahuan

Kebutuhan untuk menguburkan jenazah sangat tinggi hingga sebagian warga menggunakan kotak karton sebagai peti mayat.

Kini, narapidana juga membuat peti mati dari kayu.

Foto-foto mayat karena corona di seluruh dunia
Foto-foto mayat karena corona di seluruh dunia (Kolase Tribunnews dan Intisari)

Negara 'gagal' dan Presiden Menyerah

Negara satu ini akhirnya mendapatkan cap dari warga dan beberapa pihak dunia sebagai negara yang gagal mempertahankan ribuan jiwa di tempat mereka.

Cap negara gagal itu juga langsung diungkap oleh Presidennya sebagai pemimpin utama pemerintahan.

President Ekuador, Lenín Moreno mengakui negara telah gagal mengatasi krisis kesehatan.

Hingga 16 April, pemerintah yakin hanya 400 orang meninggal dunia karena virus Corona.

Dulu Viral Pernikahan TKW Indonesia & Majikannya, Mendadak Jadi Miliader, Tapi Suami Meninggal Dunia

Mayat di kota Ekuador
Mayat di kota Ekuador (Suar.ID)

Tapi setelah Satuan Tugas Gabungan Virus Corona mengumpulkan semua data, gambaran besarnya berubah.

"Dengan angka yang kita dapat dari Kementerian Dalam Negeri, tempat pemakaman umum, kantor pencatatan sipil dan tim kami, kami sudah menghitung setidaknya 6.703 kematian di Guayas di 15 hari pertama pada April," kata Jorge Wated, kepala Satgas pemerintah.

"Rata-rata mingguan di sini mencapai 2.000, jadi kami sudah merekam 5.700 kematian dari biasanya."

Fakta terbaru menyatakan, kematian tersebut ternyata tidak hanya karena Covid-19, tetapi dipicu oleh virus mematikan satu itu.

Tidak semua kematian di Guayas terkait langsung dengan Covid-19, sebagian orang meninggal karena gagal jantung, masalah ginjal, atau masalah kesehatan lain, tapi yang memperburuk kondisi karena tidak segera ditangani.

Pernah Viral Ayah Bantu Putrinya Aborsi di Surabaya, Nasib Kini Beda Vonis, Si Bapak Lebih Lama Bui

Dampak sekunder

Perkembangan ini menimbulkan pertanyaan di penjuru kawasan, akankah pandemi menimbulkan dampak sekunder yang sama di negara-negara Amerika Latin lainnya atau di kawasan lain di dunia dengan sistem kesehatan yang lemah?

"Kesehatan masyarakat di Ekuador selalu bermasalah. Ini merupakan salah satu titik lemah di hampir semua periode pemerintahan," kata Dr Carlos Mawyin kepada BBC.

Ia menduga krisis Covid-19 merupakan badai besar di Ekuador.

Kondisi Ekuador
Kondisi Ekuador (BBC via Tribunnews)

"Dengan sistem kesehatan yang lemah dan jumlah pasien yang tinggi, ICU dengan cepat menjadi lumpuh," katanya.

Ekuador telah memperpanjang jam malam dan berjanji akan mengetes makin banyak pasien.

Tapi bagi warga di Guayaquil yang telah melihat orang terkasih meninggal dunia, janji itu sudah terlambat, seperti laporan yang dikutip TribunJatim.com dari BBC via Tribunnews, (20/4/2020).

Artikel ini telah tayang di Suar.ID dalam judul sebelumnya Astaga, Negara Ini Melaporkan 5.000 Kematian karena Covid-19 dalam Semalam! Mayat-mayat Dibiarkan Tergeletak di Pinggir Jalan hingga Sang Presiden yang Sudah Menyatakan Menyerah

Sumber: Suar.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved