Virus Corona di Surabaya
Salat Tarawih di Rumah Saja, Muhammadiyah: Hindari Kerusakan Lebih Utama daripada Buat Kemaslahatan
PD Muhammadiyah Surabaya tidak melakukan salat tarawih secara berjamaah di masjid selama Ramadhan 2020, saat pandemi virus Corona atau Covid-19.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PD Muhammadiyah Surabaya mengikuti kebijakan Pemerintah Kota Surabaya dan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk tidak melakukan salat tarawih secara berjamaah di masjid selama Ramadhan 2020, saat pandemi virus Corona atau Covid-19.
"Tarawihnya jamaah di rumah. Ada dalam kondisi tertentu di dalam agama yang disebut darurat, karena penularannya luar biasa dan harus diantisipasi benar," ucap Ketua PD Muhammadiyah Surabaya, Mahsun Jayadi, Kamis (23/4/2020).
Dalam kondisi kedaruratan tersebut membolehkan hal yang biasanya tidak boleh dilakukan.
• Angka Pasien Sembuh Covid-19 di Kota Surabaya Lebih Tinggi dari Jumlah Kematian
• Untuk Warga yang Masih Ngotot Mudik, Gubernur Jatim Khofifah Siapkan 7 Ribu Lebih Ruang Observasi
"Salat Jumat yang wajib dan dilaksanakan di masjid bisa diganti di rumah dengan salat zuhur. Apalagi tarawih yang sunah, tentu lebih baik dilaksanakan di rumah," lanjutnya.
Bukan hanya salah Jumat, ataupun salat tarawih, PD Muhammadiyah Surabaya juga mengutamakan salat rawatib atau salat lima waktu di rumah.
"Kalau di masjid akan berkumpul banyak jamaah. Kaidahnya menghindari kerusakan itu lebih utama daripada membuat kemaslahatan," ucapnya.
Mahsun Jayadi juga mengungkapkan, sepekan yang lalu, PD Muhammadiyah Surabaya juga sudah menggelar rapat online dengan 31 pengurus Muhammadiyah di tingkat kecamatan.
• DPR RI Minta Penerapan PSBB Surabaya Raya Lebih Efektif Dibanding DKI Jakarta, Sanksi Harus Tegas!
• Jelang Ramadhan, Angka Kesembuhan Jawa Timur Jadi Tertinggi selama Diserang Covid-19
"Kami menyamakan persepsi sosialisasi maklumat PP yang isinya tidak melaksanakan jumatan dan tarawihnya di rumah saja," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika