Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

BERITA TERPOPULER JATIM: Kronologi Pegawai Sampoerna Surabaya Positif Covid-19 - Pasutri Situbondo

Berita terpopuler Jatim hari ini, ada kronologi ratusan pegawai pabrik Sampoerna rungkut Surabaya positif Covid-19.

Editor: Pipin Tri Anjani
Shutterstock
ILUSTRASI - Berita terpopuler Jatim hari ini, ada kronologi ratusan pegawai pabrik Sampoerna rungkut Surabaya positif Covid-19. 

TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jatim terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Kamis (30/4/2020).

Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka kronologi 100 pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya positif Covid-19.

Adanya temuan dua pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya meninggal dunia akibat positif virus Corona ( Covid-19 ), membuat Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur secara bertahap melakukan rapid test pada para pegawai di Pabrik Rokok Sampoerna.

Sekira 163 orang pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya jalani tes swab pengambilan spesimen untuk diuji dalam PCR.

Kemudian ada, Rumah seorang warga Dusun Leduk, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dirusak massa, Selasa ( 28/4/2020) malam .

VIRAL TERPOPULER: Curhat Istri Suami Nikah Lagi hingga 100 Pegawai Pabrik Sampoerna Positif Covid-19

Kisah Wanita Cantik Nikah Cuma 5 Bulan Dulu Viral, Pacaran 5 Tahun Kedok Suami Baru Terkuak: Dicekik

Pengrusakan rumah milik pasangan suami istri ( pasutri ) Liasto dan Warjinah tersebut dilakukan puluhan warga, karena tuduhan dugaan sebagai dukun santet.

Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Kamis (30/4/2020) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:

1. KRONOLOGI 100 Pegawai Pabrik Sampoerna Surabaya Positif Corona, Masuk Isolasi & 500 Orang Diliburkan

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Tim Gugus Tugas saat beberkan update Covid-19
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Tim Gugus Tugas saat beberkan update Covid-19 (TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHROH)

Adanya temuan dua pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya meninggal dunia akibat positif virus Corona ( Covid-19 ), membuat Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur secara bertahap melakukan rapid test pada para pegawai di Pabrik Rokok Sampoerna.

Sekira 163 orang pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya jalani tes swab pengambilan spesimen untuk diuji dalam PCR.

Hasilnya tes ratusan karyawan tersebut baru akan keluar dua hari ke depan. 

Selain itu ada sebanyak 323 orang yang akan dilakukan rapid test, dan yang sudah terdeteksi reaktif ada sebanyak 100 orang. 

“Saat ini yang teredeteksi positif dalam rapid test sudah kami masukkan dalam ruang isolasi. Besok sebanyak 100 orang ini akan kita lakukan swab di RSUD dr Soetomo,” jelas Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi.

Dijelaskan, walaupun mereka yang positif dalam rapid test ini tanpa gejala, tapi Tim Kuratif tetap akan mengawasi.

Sebelumnya 2 pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya meninggal karena positif Covid-19.

Namun sampai saat ini belum diketahui dua orang yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia dari pabrik tersebut mendapatkan penularan atau transmisi dari mana.

Saat ini sedang melakukan penelusuran. 

“Langkah-langkah sudah diambil oleh tim tracing dan dinkes bahwa yang satu komplek pabrik itu ada sebanyak 500 karyawan kini sudah diliburkan. Yang dekat dengan yang positif dan meninggal dunia tersebut juga besok dilakukan diagnostik pasti dengan PCR,” kata Joni.

Baca selengkapnya

2.  Hasil Rapid Test, Sebanyak 100 Pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya Positif Covid-19

Ilustrasi Covid-19 - Update Corona di dunia Senin 6 April 2020.
Ilustrasi Covid-19 - Update Corona di dunia Senin 6 April 2020. (Freepik)

Berdasarkan hasil rapid test, sebanyak 100 pegawai pabrik rokok Sampoerna Rungkut Surabaya positif Covid-19.

Pabrik rokok Sampoerna Rungkut Surabaya berpotensi menjadi klaster baru penularan covid-19 di Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur.

Hal ini setelah diketahui ada sebanyak dua orang pegawainya yang positif terinfeksi Covid-19 dan meninggal dunia.

Saat ini Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur tengah melakukan penelusuran, dan melakukan serangkaian rapid test dan juga swab pada para pegawai pabrik tersebut untuk memutus rantai penularan.

Selain itu pabrik tersebut juga sudah diminta untuk tidak beroperasi sementara. 

Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan, pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan General Manager atau GM dari perusahaan terkait dan mengkonunikasikan hal-hal yang harus dilakukan terkait adanya potensi klaster baru ini. 

“Memang ada yang positif Covid-19, yaitu pegawai dari pabrik tersebut. Ada dua orang, dan dua-duanya meninggal dunia. Di kompleks tersebut kini sedang dilakukan tracing dan kini ada sembilan yang dinyatakan PDP karena terdapat gejala klinis,” kata Joni, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/4/2020) malam. 

Tidak hanya itu, saat ini total ada sebanyak 163 orang yang sudah dilakukan tes swab pengambilan spesimen untuk diuji dalam PCR.

Namun hasilnya baru akan keluar dua hari ke depan. 

Selain itu saat ini, Gugus Tugas juga secara bertahap masih melakukan rapid test pada para pegawai di pabrik Sampoerna.

Baca selengkapnya

BERITA TERPOPULER SELEB: Detik-detik Ari Lasso Keluar dari Dewa 19 hingga Kabar Terbaru Umi Pipik

Pabrik Rokok Sampoerna Potensi Jadi Klaster Baru Penularan Corona, Tim Covid-19 Beber Fakta Krusial

3. Pasutri di Situbondo 3 Kali Diusir Warga dari Rumah, Batu Beterbangan, Mobil Motor Jadi Pelampiasan

Korban yang dituduh dukun santet saat didatangi Bupati, Kapolres, dan Wabup Situbondo, Rabu (29/4/2020).
Korban yang dituduh dukun santet saat didatangi Bupati, Kapolres, dan Wabup Situbondo, Rabu (29/4/2020). (TRIBUNJATIM/IZI HARTONO)

Rumah seorang warga Dusun Leduk, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dirusak massa, Selasa ( 28/4/2020) malam .

Pengrusakan rumah milik pasangan suami istri ( pasutri ) Liasto dan Warjinah tersebut dilakukan puluhan warga, karena tuduhan dugaan sebagai dukun santet.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden pengrusakan rumah tersebut, namun beberapa orang mengalami luka luka akibat terkena lemparan batu yang berterbangan.

Dalam aksi anarkis yang dilakukan, puluhan warga tidak hanya merusak bangunnan rumah milik pasangan suami istri Liasto dan Warjinah, tapi juga merusak mobil dan sepeda motor korban.

Warjinah istri Liasto mengatakan, sejauh ini dirinyalah tidak mengetahui siapa yang menuduh suaminya sebagai dukun santet.

Menurutnya, pada saat suaminya menonton televisi dan dirinya sedang bersama cucunya, tiba tiba didatangi Kepala Desa bersama Babinsa dan warga melempari rumahnya.

"Saya disuruh pindah dari Dusun Leduk sama Kades, ya saya pindah dan menyewa rumah. Namun pagi harinya saya diusir lagi," ujar Warjina kepada TribunJatim.com, Rabu (29/4/2020).

Warjinah mengaku dirinya bersama keluarganya sudah tiga kali diusir oleh warga.

"Saya sudah mengalah meski bapaknya melarang keluar karena ini rumah dan tanah yang ditempati miliknya sendiri," bebernya.

Akibat pelemparan batu oleh warga, kata Warjinah, suaminya sempat dibawa ke rumah sakit karena terluka terkena lemparan batu.

Baca selengkapnya

4. 38 Positif, Perhatikan Tren 3 Klaster Penularan Covid-19 di Lamongan, 2 Klaster Masih Berkembang

Rapat koordinasi posko gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di pendopo Lokatantra oleh Forkompinda Lamongan, Minggu (26/4/2020).
Rapat koordinasi posko gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di pendopo Lokatantra oleh Forkompinda Lamongan, Minggu (26/4/2020). (SURYA/HANIF MANSHURI)

Hasil tracing Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamongan Jawa Timur mampu menunjukkan trend penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Lamongan.

Setidaknya diketahui terbagi dalam 3 klaster penularan. Dan petunjuk ini akan menjadi pedoman bagaimana seharusnya semua elemen masyarakat berperilaku untuk memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamongan, dr. Taufik Hidayat, mengunkapkan, ketiga klaster penularan Covid-19 di Lamongan yaitu klaster pelatihan calon petugas haji di Surabaya, klaster nelayan dan klaster warga Lamongan yang bekerja di luar kota dan secara rutin pulang pergi (PP).

"Saat ini sudah ada satu klaster yang sudah terkontrol dan penularannya tidak lagi berkembang, yaitu klaster pelatihan calon pendamping haji," kata Taufik kepada Surya.co.id, Rabu (29/4/2020).

Diungkapkan, kalau klaster dari haji, itu terkontrol, terisolasi dan tidak memunculkan sebuah resiko.

"Alhamdulillah, meskipun sampai kontak pertama, kedua, ketiga, tetapi mereka sehat-sehat. Itu karena salah satunya terkontrol, " katanya.

Sedang dua klaster penularan lainnya, yaitu klaster nelayan dan klaster pekerja yang rutin pulang pergi dari tempat kerjanya, hingga saat masih terus berkembang.

Untuk yang dua klaster terakhir ini, pengawasannya selain kesadaran dari diri orang itu sendiri, juga semua masyarakat.

Karena terbukti, dua klaster ini cenderung ada peningkatan yang cukup lumayan. "Dua klaster yang ini cenderung meningkat dengan cepat dan cenderung memberikan kontribusi kematian," ungkap Taufik.

Diungkapkan, berdasarkan inventarisir yang dilakukan Pemkab Lamongan, orang Lamongan yang setiap hari pulang pergi kerja (PP) sebanyak 19 ribu lebih, sedangkan yang pulang dalam sepelan 2 kali sampai t8ga kali, terdata sebanyak 14 ribu lebih.

"Kalau yang pulang seminggu sekali, 1 bulan sekali, itu sekitar 4 ribu ," katanya kepada TribunJatim.com.

Baca selengkapnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved