Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Semarak Ramadan 2020

Bupati Tuban Fathul Huda, Pandemi Covid-19 Mengajarkan Manusia Jangan Sombong

Pada Bulan Suci Ramadan 1441 H kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pandemi virus Corona atau Covid-19, membuat suasana Bulan Puasa ini tak semer

Penulis: M Sudarsono | Editor: Yoni Iskandar
SURYA/M SUDARSONO
Bupati Tuban, Fathul Huda menanggapi pelaksanaan salat tarawih di tengah pandemi Corona, Kamis (23/4/2020). 

 TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Pada Bulan Suci Ramadan 1441 H kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pandemi virus Corona atau Covid-19, membuat suasana Bulan Puasa ini tak semeriah tahun lalu.

Manusia harus bisa menjaga diri di tengah virus Corona atau Covid-19 yang mematikan, meski harus tetap beraktivitas.

Di bulan yang penuh berkah ini, ada ibadah ada yang sah tapi tidak diterima, ada juga yang sah diterima. Contoh, yang sah tapi tidak diterima karena terkena virus memaksa salat berjemaah, potensi penularannya sangat tinggi terhadap jemaah lainnya.

Rasul bersabda, banyak orang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya merasa haus dan dahaga. Sebab, ada virus yang merusak manusia, suka menggunjing,adu domba, marah, pamer dan sebagainya.

Hal-hal demikian itu merusak pahala ibadah, tapi kewajiban puasanya sah, namun tidak dapat implikasi dari Bulan Suci Ramadan.

Bantuan Rp 1 Juta per KK untuk Warga Kota Batu Mulai Disalurkan, Sopir hingga PKL sebagai Penerima

UPDATE PSBB Jatim Hari ke-4, Jumat 1 Mei 2020 Pelanggar Mulai Diberi Sanksi, Simak Aturan Lengkap

Kisah Menyentuh Pria Masuk Islam (Mualaf) setelah Mimpi Didatangi Rasulullah SAW: Rasakan Kedamaian

Sementara ibadah yang dapat pahala yaitu yang syarat rukunnya dilakukan, tidak menyebarkan virus tadi, melakukan dengan iman dan ikhlas. Tandanya, kalau setelah puasa orangnya jadi sabar, berarti puasanya diterima Allah.

Doa di bulan ramadhan pada masa pandemi tentu ada, yaitu Qunut Nazilah, ada juga istighosah khusus.

Untuk itu saya mengiimbau, agar warga mendekatkan diri kepada Allah SWT. Manusia jangan merasa sombong, adanya virus ini adalah paling bisa mendidik dan membuktikan kita sangat lemah di hadapan sang pencipta.

Dengan yang kecil saja bisa menghancurkan dunia, kemarin semua bangga dengan era 4.0. sekarang teknologi apa yang bisa mengalahkan itu, ekonomi apa yang bisa mengalahkan hebatnya virus. Ini menunjukkan manusia makhluk yang lemah.

Atas kejadian ini bisa diambil hikmah atau pelajaran, sudah waktunya manusia untuk merenung, sudah waktunya manusia untuk kembali berdzikir kepada Allah SWT.(nok/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved