Virus Corona di Surabaya
UPDATE CORONA Surabaya, Jumlah Positif di Klaster Pabrik Sampoerna Tambah 29 Orang: Total 65 Kasus
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan jumlah kasus positif Covid-19 dari klaster industri Pabrik Rokok Sampoerna masih terus bertambah
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster industri Pabrik Rokok Sampoerna masih terus bertambah.
Setelah sebelumnya dua orang karyawan di pabrik rokok di kawasan Kali Rungkut Surabaya tersebut meninggal dunia karena positif covid-19, dua hari yang lalu dinyatakan ada tambahan sebanyak 34 orang yang juga menyusul dinyatakan positif.
Hari ini, Minggu (3/5/2020), jumlah kasus terkonfrimasi positif covid-19 di klaster tersebut bertambah lagi sebanyak 29 orang.
• Ada Indikasi Covid-19, Pasar Jojoran I Surabaya Bakal Ditutup Sementara selama Dua Minggu
• 17 Karyawan Pabrik Rokok Tulungagung Reaktif Covid-19, Amankah Produk Rokoknya Diisap?
• Anggota DPRD Gresik Masuk Daftar Penerima BLT Covid-19, Bappeda Bereaksi, Data Beredar Tidak Update
Hasil tersebut merupakan hasil swab dari 42 orang karyawan yang dilakukan swab pada Jumat (1/5/2020) lalu.
"Untuk klaster Sampoerna sudah terkonfrimasi ke kami sejak tanggal 28 April 2020 kemarin dan koordinasinya sudah sangat intensif. Kemarin kita sudah melakukan swab dari 46 orang ada 34 diantaranya terkonfrimasi positif, lalu juga kita lakukan swab lagi di tahap kedua didapat hasil dari 42 orang yang diswab ada 29 orang terkonfirmasi positif," tegas Khofifah saat diwawancara di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (3/5/2020).
Sehingga total tambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 dari klaster Sampeorna Kali Rungkut ada sebanyak 63 orang. Jika ditambah dengan dua orang yang sudah meninggal dunia, maka total kasus covid-19 di klaster ini mencapai 65 orang.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mengupayakan untuk penyediaan layanan rumah sakit tempat perawatan karyawan pabrik yang sudah dinyatakan positif tersebut.
Pasalnya, dengan jumlah yang cukup besar, maka tentunya dibutuhkan ketersediaan bed yang memadai agar seluruh pasien bisa mendapatkan perawatan yang maksimal.
"Berdasarkan koordinasi kemarin, baru 25 orang yang sudah dibawa ke RS, sisanya atau sebagian lain masih ada di ruang observasi yaitu di salah satu hotel di Surabaya.
Maka dengan jumlah yang besar ini, akan sangat memungkinkan ada efektivitas treatmen jika pihak perusahaan ikut melakukan koordinsi dengan rumah sakit tertentu sehingga layanan bisa maksimal," kata Khofifah.