Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PSBB Sidoarjo

Jumlah Pasien Seakan Lari Kencang, Kapasitas Ruang Isolasi Covid-19 di Sidoarjo Menipis

Seiring terus meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Sidoarjo, Syaf Satriawarman mengakui, kondisi ruang isolasi khusus (RIK) sudah sangat menipis.

Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
Warga yang terkena razia jam malam saat bergiliran menjalani rapid test di halaman Polresta Sidoarjo, Senin (4/5/2020) dini hari. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Jumlah pasien virus Corona atau Covid-19 di Sidoarjo terus meningkat.

Bahkan sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Sidoarjo, saban hari rata-rata ada peningkatan 8 sampai 10 orang pasien.

“Iya, akhir-akhir ini seperti lari kencang. Dalam empat hari terakhir saja ada penambahan 37 orang pasien. Jumlah itu berasal dari PDP yang naik ke positif dan pasien baru,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, Senin (4/5/2020).

Untuk pasien positif yang dari luar pasien dalam pengawasan (PDP), disebutnya berasal dari hasil tracing dan rapid test yang semakin massif digelar di Sidoarjo.

Totalnya mencapai kisaran 45 persen dari jumlah pasien baru itu.

“Ada 9.500 rapid test. Sebagian sudah dilakukan, dan sebagian lagi dituntaskan pekan ini. Hasilnya cukup banyak yang reaktif. Termasuk dua anggota DPRD Sidoarjo dan enam orang PNS di Pemkab Sidoarjo,” lanjutnya.

Pekan ini, ada 2.000 rapid test yang bakal difokuskan untuk para pejabat di Pemkab Sidoarjo, warga yang terjaring razia, serta tiga daerah episentrum. Yakni Kecamatan Waru, Kecamatan Sidoarjo Kota, dan Kecamatan Taman.

BREAKING NEWS: 250 Orang Kena Razia Jam Malam PSBB Sidoarjo, Rapid Test, 5 Pria Reaktif Covid-19

Pemkab Sidoarjo Siapkan 2.000 Alat Rapid Test Covid-19 untuk Pejabat dan Warga yang Terjaring Razia

Seiring terus meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Kota Delta, Syaf Satriawarman mengakui, kondisi ruang isolasi khusus (RIK) sudah sangat menipis.

Dari total 112 kapasitas yang ada, sejauh ini tinggal tersisa 5 bed saja.

“Mengantisipasi itu, kami sudah mengirim surat ke gubernur. Dan kabarnya juga sudah dilanjutkan ke pemerintah pusat. Yakni terkait pengajuan rumah sakit tambahan untuk rujukan pasien Covid-19,” urainya.

Dua rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Bhayangkara Porong Sidoarjo, dan Rumah Sakit Citra Husada.

Dua rumah sakit tersebut bisa menambah RIK sebanyak 18 bed. Sekaligus bisa menambah ruang isolasi bersama (RIB).

Gandeng 100 PKL, Pemprov Jatim Suplai Makanan untuk 15.000 Warga Surabaya Raya selama PSBB

Rumah Sakit Rujukan Overload, Pemprov Bakal Bangun Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jawa Timur

Untuk RIB sendiri, Sidoarjo punya kapasitas sebanyak 119.

Dari jumlah tersebut, sejauh ini masih terbilang aman. Masih ada sisa sekitar 47 bed yang belum terpakai.

Bagaimana dengan tempat observasi?

Menurut Syaf Satriawarman, Pemkab Sidoarjo sudah memutuskan memakai Gedung Diklat di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai tempat observasi.

Kapasitasnya bisa menampung 37 orang. Dan jika dibutuhkan, bisa dinaikkan kapasitas itu menjadi dua kali lipat.

Menu Sahur dan Buka Puasa Wagub Jatim Emil Dardak selama Ramadhan, Mie Rebus Jadi Teman Begadang

52 Titik Check Point Razia Kendaraan selama PSBB di Jawa Timur: Surabaya, Gresik, Sidoarjo

“Ini lebih dimanfaatkan untuk observasi. Seperti warga yang rapid tesnya reaktif, dibawa ke tempat ini sambil menunggu swab test. Jika hasil swab-nya positif, berarti dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani perawatan di rumah sakit,” lanjutnya.

Terkait tenaga medis, Syaf Satriawarman menyebut, sejauh ini masih aman. Karena semua perawatan dilakukan di rumah sakit, sehingga tenaga medis di masing-masing rumah sakit bisa menanganinya.

Pakai Motor, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Bagikan 1.000 Paket Sembako ke Rumah-rumah Warga Sidoarjo

“Lebih aman karena di rumah sakit. Beda jika membuka perawatan di tempat baru, tentu butuh tambahan tenaga medis yang banyak,” kata dia.

Jika dibuat perbandingan, di setiap rumah sakit rujukan Covid-19 Sidoarjo, satu tenaga medis menangani sekira 20 orang pasien. Jumlah yang masih dianggap longgar.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved