Virus Corona di Tulungagung
Gugus Tugas Covid-19 Tulungagung Minta Pelacakan Diperluas ke Pabrik Rokok Trubus Alami
Gugus Tugas Covid-19 Tulungagung minta penelusuran diperluas ke Pabrik Rokok Trubus Alami. Simustika dan Trubus Alami berada di satu lokasi.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung melakukan rapid test virus Corona atau Covid-19 di Perusahaan Rokok Simustika, Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Tulungagung.
Hasilnya, ditemukan 24 karyawan yang positif berdasarkan rapid test.
Mereka terdiri dari 14 orang asal Tulungagung, 5 dari Kota Kediri, dan 5 dari Kabupaten Kediri.
Bupati Tulungagung yang juga Ketua Gugus Tugas, Maryoto Birowo, mengatakan, pihaknya meminta supaya pabrik rokok ini tutup untuk sementara waktu.
"Sementara kami melakukan penelusuran, kami minta PR (pabrik rokok) Simustika tutup. Sampai nanti kondisi seluruh pekerja sudah dipastikan," ujar Maryoto Birowo, Senin (4/5/2020).
Selain itu, Gugus Tugas juga meminta penelusuran diperluas ke Perusahaan Rokok Trubus Alami.
• UPDATE Kasus Covid-19 Pabrik Rokok di Tulungagung, Rapid Test Gelombang Kedua 6 Orang Reaktif Corona
• 17 Karyawan Pabrik Rokok Tulungagung Reaktif Covid-19, Amankah Produk Rokoknya Diisap?
Dua perusahaan rokok ini memang berada satu lokasi, dan dua pemiliknya punya hubungan kekerabatan.
Keinginan Gugus Tugas sudah disampaikan ke pemilik perusahaan ini, namun mereka menyatakan belum siap.
"Rapis test ini diperlukan untuk mengetahui para karyawan yang terindikasi (terinfeksi virus Corona). Kami berharap pihak perusahaan lekas bersedia," ucap Maryoto Birowo.
Lanjutnya, rapid test massal ini salah satu upaya memutus mata rantai penularan Covid-19.
Mereka yang terindikasi terinfeksi virus Corona bisa lekas ditangani agar bisa sembuh dan tidak menularkan ke orang lain.
• Mobil PMK Semprot Disinfektan di Jalan-jalan Protokol Kota Kediri, Cegah Penyebaran Covid-19
• 4 Orang Keluarga Balita PDP Virus Corona di Kota Blitar Diminta Isolasi Mandiri di Rumah
Karena itu, Maryoto Birowo berharap semua pihak mendukung upaya ini, dan jangan sampai ada upaya paksa.
"Jangan sampai ada konfrontasi, kita hindari upaya paksa. Karena itu kami lakukan pendekatan dan memberikan pengertian," terang Maryoto Birowo.
Lebih jauh Maryoto Birowo juga menyayangkan sikap pabrik rokok yang dinilai tidak menerapkan physical distancing.
Mereka tetap melakukan produksi dengan kondisi karyawan saling berdekatan.
Kondisi ini yang memudahkan penularan, jika ada satu di antara karyawan terinfeksi virus Corona.
• Gara-gara Covid-19, Dua Desa di Tulungagung Saling Blokir Jalan dengan Bambu dan Batu
• Layanan Belanja Online dari Rumah Bi Imah Mulai Diminati Masyarakat Kota Kediri, Mudah dan Praktis!
"Seharusnya bisa dilonggarkan, agar para pekerja ini tidak saling berdekatan satu sama lain," tegasnya.
Sejumlah perusahaan rokok di Tulungagung menggunakan jasa para pekerja asal Kediri.
Yang diincar adalah para pensiunan karyawan Pabrik Rokok Gudang Garam, karena dianggap sudah berpengalaman.
Apalagi mereka dikenal bisa melinting rokok dengan cepat, sehingga menguntungkan perusahaan.
• Dikhawatirkan Jadi Sumber Penularan Covid-19, Pasar di Jawa Timur akan Terapkan Physical Distancing
Para pekerja lintas kota ini setiap hari diantar dengan bus dari perusahaan.
Namun mobilitas para pekerja lintas wilayah ini kini dianggap salah satu pemicu penularan virus Corona.
Editor: Dwi Prastika