Virus Corona di Tulungagung
Puskesmas Simo Tulungagung Ditutup, Satgas Tracing Orang Pernah Kontak Dokter Positif Corona
Bupati Tulungagung selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menutup Puskesmas Simo di Kecamatan Kedungwaru.
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Bupati Tulungagung selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menutup Puskesmas Simo di Kecamatan Kedungwaru.
Penutupan ini dilakukan untuk keperluan pelacakan kontak pasien.
Menurut Wakil Juru Bicara Satgas, Galih Nusantoro, penutupan dilakukan sejak Senin (4/5/2020).
• UPDATE CORONA di Tulungagung Kamis 7 Mei, Satu Pasien Positif Covid-19 Sembuh, Langsung Dipulangkan
"Diperlukan tracing terhadap tenaga medis di sana," terang Galih, Kamis (7/5/2020) malam.
Galih menambahkan, penutupan Puskesmas Simo ini sudah dua kali dilakukan.
Pada penutupan pertama dilakukan karena ada seorang dokter yang positif Corona.
• Baru Terkuak Cara Bicara Didi Kempot sebelum Wafat, Asisten Sebut Ngelantur saat di Hotel: Ada Apa?
• Kesaksian Rekan Soal Kehidupan Cinta Didi Kempot, Istri Dihadiahi Masjid hingga Sosok Asli Saputri
Dokter itu berasal dari klaster calon petugas haji 2020.
"Saat itu dilakukan penutupan selama satu minggu," ungkap Galih.
Pada penutupan kali ini karena ditemukan satu pasien positif dan dua reaktif saat dilakukan rapid test.
• Simak Cara Mengecek Daftar Penerima Bantuan Covid-19 Bagi Warga Terdampak Corona dan MBR di Surabaya
Mereka tertular dari dokter yang sebelumnya sudah dinyatakan positif.
Temuan ini menjadi bahan evaluasi, sehingga diputuskan untuk ditutup selama proses pelacakan kontak.
"Kami selesaikan dulu pelacakan seluruh tenaga medis, baru akan dibuka lagi. Kami perkirakan butuh waktu satu minggu," sambung Galih.
• UPDATE CORONA di Jatim Kamis 7 Mei, Positif Covid-19 Tembus 1.265 Orang, Surabaya Raya 19 Kasus Baru
Dua hari ke depan penutupan Puskesmas Simo akan dievaluasi.
Selama penutupan pelayanan dialihkan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) di sekitarnya.
Dengan demikian masyarakat tetap bisa mengakses layanan kesehatan seperti biasanya.