PSBB Malang Raya
Warga Desa di Sumberpucung Tutup Jalan dengan Batako Cor, Kapolres Malang: Kami Buatkan Check Point
AKBP Hendri Umar menegaskan, masalah salah paham soal jalan desa Malang ditutup batako cor sudah menemui titik temu. Akan dibuatkan check point.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, memberikan solusi terkait masalah salah paham physical distancing di Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, yang sempat membuat jalan penghubung desa ditutup.
Dalam waktu dekat, jalan penghubung Desa Sambigede dan Desa Senggreng akan diberi posko check point.
"Nanti akan kami buatkan posko check point bersama untuk kepentingan akses dua desa, yakni Desa Sambigede dan Desa Senggreng," ujar AKBP Hendri Umar ketika dikonfirmasi, Minggu (10/5/2020).
Sebelumnya, pintu masuk Desa Sambigede dan Desa Senggreng ditutup oleh warga dengan batako cor, Minggu (10/5/2020).
Kejadian jalan desa Malang ditutup batako cor itu akibat kesalahpahaman warga terkait physical distancing.
Salah paham bermula dari pihak warga Sambigede yang membuat portal jalan dari batang bambu di jalan penghubung desa tersebut.
• Viral di Medsos, Jalan 2 Desa di Sumberpucung Malang Ditutup Batako Cor, Bermula dari Portal Bambu
• Gubernur Jatim Khofifah Minta Seluruh Perusahaan Bayarkan THR pada Karyawan Meski di Tengah Pandemi
Semula jalan tersebut dibuka untuk umum.
Mengetahui adanya penutupan jalan, warga Desa Senggreng merespons dengan menutup jalan.
Akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa warga Desa Senggreng kompak menutup jalan dengan tumpukan batako dengan semen cor layaknya pagar bangunan.
Namun AKBP Hendri Umar menegaskan, masalah salah paham yang melibatkan masyarakat Desa Sambigede dan Desa Senggreng sudah menemui titik temu.
• Hasil Tes Swab Pertama Puluhan Tenaga Kesehatan di Kota Batu yang Dikarantina Negatif Covid-19
• Dapat Tambahan Kuota Bansos Kemensos, Dinsos Banyuwangi sampai Lembur Masukkan Data Penerima Bantuan
Lewat mediasi, pembongkaran tembok batako yang dibangun di tengah jalan dilakukan.
Hasilnya, jalan penghubung dua desa bisa dilalui kembali.
"Masalah sudah selesai. Tembok semen di jalan itu dihancurkan," terang AKBP Hendri Umar.
Agar masalah serupa tidak terulang, AKBP Hendri Umar mengimbau kepada seluruh warga desa di Kabupaten Malang agar mengedepankan musyawarah, saat hendak memutuskan sesuatu.
• Isi Kegiatan saat Puasa di Tengah Libur Kompetisi, Gelandang Arema FC Bersepeda Keliling Kampung
• Pengajuan PSBB Malang Raya Disetujui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Sebut Hasil Skoring Sesuai
Menurutnya, kesamaan visi antarwarga desa penting diwujudkan.
"Ini kan kerja sama-sama ya. Jadi masyarakat desa harus satu visi untuk menyelesaikan masalah. Tapi tetap, dengan memperhatikan etika dan dibicarakan yang baik," imbau AKBP Hendri Umar.
Editor: Dwi Prastika