Tulisan Terakhir Joyce Lin Sebelum Pesawatnya Jatuh, 10 Tahun Berjuang Jadi Pilot dalam Misi, 'Solo'
Joyce Lin, pilot pesawat milik MAF yang jatuh di Danau Sentani semasa hidup pernah menulis satu artikel yang menceritakan perjalanan singkat hidupnya.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
Sejak saat itu, ia pun mendapat izin menerbangkan kargo dan penumpang sendiri.
Joyce pun mendapat tugas misi menerbangkan kargo ke desa pedalaman, Mamit.
Baginya, solo adalah puncak dari perjalanan 10 tahun menjadi pilot misionaris.
Joyce menyebut begitu banyak orang yang telah membantunya selama kurun waktu satu dekade untuk mencapai puncak.
Ia pun menyampaikan terimakasih kepada semua orang yang membantunya dalam misi.
Di bagian lain tulisan berikutnya, Joyce melaporkan isu terbaru Covid-19 di Papua.
• Kapal Barang Angkut Pemudik Asal Pulau Bawean Gresik, Padahal Ada Larangan Mudik Lebaran
• HUT PDAM Magetan Dirayakan Secara Sederhana, Hanya Bagikan Sembako ke Pelanggan dan Warga Sekitar
Berikut tulisan Joyce Lin yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia:
Pada bulan Maret, saya menyelesaikan fase awal pelatihan pilot dan saya menandatangani untuk menerbangkan kargo dan penumpang sendiri.
Penerbangan pertama pilot baru tanpa instruktur disebut "solo."
Untuk solo saya, saya menerbangkan persediaan ke desa pedalaman bernama Mamit.
Lapangan terbang dibangun di sisi gunung dan lereng hingga 15% di titik paling curam.
Merupakan tradisi MAF untuk memberi selamat kepada pilot baru dengan membasahi mereka dengan air begitu mereka menyelesaikan penerbangan solo dan kembali ke bandara asal.
Bagi saya, solo adalah puncak dari perjalanan 10 tahun untuk menjadi pilot misionaris.
Begitu banyak orang telah membantu saya selama kurun waktu satu dekade untuk mencapai titik ini, dan saya sangat berterima kasih!
• PSBB Surabaya Raya Jilid Dua Lebih Tegas, Pembatasan 24 Jam hingga Sanksi Soal Perpanjangan SKCK
• Narapidana Lapas Bojonegoro Positif Covid-19, Kalapas Beberkan Faktanya hingga Kondisi Napi Terkini
Update Corona Papua