Virus Corona di Kota Batu
Berkerumunnya Warga Berpotensi Tularkan Covid-19, Pasar Pagi Kota Batu Terapkan Physical Distancing
Berkerumunnya warga di pasar berpotensi menjadi titik penularan virus Corona atau Covid-19, maka perlu diberlakukan physical distancing.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Menjelang penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Malang Raya, termasuk di Kota Batu, Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu terus mengedukasi pedagang di pasar pagi agar disiplin menerapkan jaga jarak fisik atau physical distancing.
Pasar dinilai tempat yang sangat strategis dan penting karena sebagai pusat perekonomian warga, juga sebagai sumber pemasokan bahan makanan.
Berkerumunnya warga di pasar berpotensi menjadi titik penularan virus Corona atau Covid-19, maka perlu diberlakukan physical distancing.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan, jaga jarak di pasar sangat penting sebagai upaya menekan potensi penularan.
Saat ini, para pedagang pasar pagi berjualan menggunakan satu meja dengan jarak tiap meja sekitar 2 meter.
"Alhamdulillah laporan dari Diskumdag penerapan physical distancing di pasar pagi sudah diterapkan mulai Sabtu pekan lalu sebelum PSBB disetujui gubernur dan Menkes,” ujar Dewanti Rumpoko, Selasa (12/5/2020).
• Puluhan Karyawan Dua Perusahaan di Malang Jalani Rapid Test Covid-19 Gratis
• Hasil Tes Swab 3 Warga Sumberejo Kota Batu Negatif Covid-19, Tetap Harus Selesaikan Isolasi Mandiri
Dewanti Rumpoko melihat, ada tren kawasan pasar menjadi klaster penyebaran Covid-19, seperti yang terjadi di Surabaya yang kemudian menyebar hingga ke kawasan Malang Raya.
Maka dari itu, Dewanti Rumpoko ingin agar para pegadang betul-betul disiplin menerapkan physical distancing.
"Ini merupakan kewaspadaan selama vaksin belum ditemukan. Oleh sebab itu, kita harus membiasakan diri dengan jaga jarak di setiap kegiatan. Apalagi di Jatim mucul klaster baru dari pasar sayur," terangnya.
Dewanti Rumpoko berharap, program di pasar pagi itu bisa berjalan dengan baik dan pasar di Kota Batu tidak menjadi titik penyebaran virus Corona.
• Imbau Warga Disiplin saat PSBB Malang Raya, Bupati Sanusi: Jangan Salahkan Bupati Jika Kena Covid-19
• Jalur Alternatif Jember di Desa Jatiroto Ditutupi Batu, Cegat Pengendara Hindari Pos Pemeriksaan
Physical distancing antara pedagang dan pembeli di pasar pagi dimulai pukul 04.00 - 07.00 WIB setiap hari.
Namun sejauh ini, masih dalam tahap penyesuaian oleh para pedagang.
Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono, mengatakan, memang perlu waktu untuk membiasakan para pedagang yang jumlahnya sekitar 950.
"Insyaallah sudah 60 persen aturan itu diikuti pedagang. Mudah-mudahan dalam waktu dua atau tiga hari ke depan sudah efektif 100 persen. Kami sudah membicarakan hal ini dengan Paguyuban Pasar Pagi dan UPT Pasar Batu," terangnya.