Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Khofifah Turun Tangan dan Berikan Bantuan untuk 115 Warga Kedung Baruk dari Klaster Pabrik Rokok

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung dalam menangani curhatan warga Kampung Tangguh Kedung Baruk, Kota Surabaya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Fatimatuz zahroh)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Fadil Imran dan juga Pangdam V Brawijaya Iryansyah melakukan kunjungan ke kampung tangguh Jalan Kedung Baruk Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut, Selasa (19/5/2020), malam. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung dalam menangani curhatan warga Kampung Tangguh Kedung Baruk, Kota Surabaya.

Pihaknya menyebut akan melakukan special treatment untuk menangani sebanyak 115 orang warga Kelurahan Kedung Baruk yang tak kunjung mendapatkan swab padahal sudah dinyatakan reaktif versi rapid test Corona.

Mereka yang kini menjalani isolasi mandiri tersebut dikatakan Khofifah membutuhkan segera di swab kan jika ada yang positif akan dibawa ke rumah sakit darurat yang sudah disiapkan Pemprov Jatim.

"Satu gang di kampung Kedung Baruk ada sebanyak 115 orang yang sudah dinyatakan reaktif dalam rapid test. Dan ada sebanyak 21 orang yang sudah diisolasi oleh Pemkot. Ini sudah harus dalam special treatmen, cepat di swab, Insyallah besok rumah sakit darurat sudah bisa beroperasi," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada TribunJatim.com, Rabu (20/5/2020).

Menurut Khofifah Indar Parawansa dalam kondisi saat ini, isolasi mandiri harus dinomor duakan. Yang utama adalah jika diswab positif maka harus dievakuasi. Kalau positif Covid-19 diharapkan ada treatmen yang lebih serius dan terukur.

Terlebih mereka ini adalah warga dampak penularan klaster pabrik rokok di Rungkut. Yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih, dan lebih awal.

BREAKING NEWS - Dokter di Surabaya Tutup Usia Gegara Corona, Istrinya Terinfeksi dan Kritis

TERPOPULER BOLA: Joko Susilo Heran Nasirin Kena Narkoba hingga James Rodriguez Real Madrid Pindah

Dulu Bintangi Iklan Cokelat Lawas, Wanita Ini Kini Diperistri Artis Bule dan Ibu dari 6 Anak

Tidak hanya itu, Khofifah Indar Parawansa juga turun tangan memberikan bantuan sembako pada warga kampung tangguh Kelurahan Kedung Baruk.

Di ini hari tadi bantuan untuk dapur umum guna memberikan suplai makanan bagi warga yang sedang diisolasi sebanyak 115 orang. Selama ini penyediaan permakanan di kampung tersebut dilakukan secara swadaya.

"Dini hari tadi sudah langsung dikirim dengan koordinasi langsung oleh Pak Sekda. Kita kirkmkan beras, telur, gula, untuk suplai dapur umunnya," kata Khofifah Indar Parawansa kepada TribunJatim.com.

Sementara itu, sebagaimana yang telah diberikan sebelumnya, saat Gubernur Khofifah bersama Kapolda dan Pangdam V Brawijaya melakukan kunjungan ke kampung tangguh Jalan Kedung Baruk Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut, Selasa (19/5/2020), malam, Khofifah sempat dicurhati oleh warga kampung yang ternyata sedang menghadapi masalah covid-19 yang serius.

Pasalnya sebanyak 115 warga kampung Kedung Baruk tersebut hingga kini belum mendapatkan tes swab padahal sudah dinyatakan reaktif dalam rapid test.

Warga Kelurahan tersebut tak lain adalah klaster penularan covid-19 dari kasus sebelumnya yaitu klaster pabrik rokok di Kecamatan Rungkut.

"Warga kampung kami sudah mendapatkan rapid test. Total ada sebanyak 136 orang warga kami yang dinyatakan reaktif rapid tes corona. Sebanyak 25 orang sudah diisolasi di hotel yang difasilitasi Pemkot Surabaya, sisanya 115 masih menunggu swab, kami meminta ke pemkot tapi jawabnya masih diminta menunggu," kata Ketua LPMK Kedung Baruk Sugiono.

Lantaran jadwal swab yang tidak kunjung turun, warga setempat akhirnya melakukan isolasi mandiri pada 115 warganya yang sudah dinyatakan reaktif, sebagai antisipasi.

Ratusan warga tersebut diminta untuk tinggal di rumah dan juga tidak diperbolehkan untuk keluar-keluar rumah terlebih dahulu demi antisipasi jika ada dari mereka yang ternyata positif covid-19.

"Kami sudah mengajukan ke Pemkot terkait swab. Tapi kan dijawab harus menunggu, kita resah, maka mereka kita isolasi dulu di rumah masing-masing. Namun sekarang yang terjadi yang reaktif merasa dikucilkan sementara kanan kiri tetangga merasa terancam," tuturnya. (Fatimatuz zahroh/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved