PPDB 2020/2021 Kota Malang 'Kacau', Pengumuman Habis Diterima Malah Terpental, Orang Tua Kecewa
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang menganulir keputusan yang diterima dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020/2021.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang menganulir keputusan yang diterima dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Rabu (20/5/2020).
Banyak yang sudah dinyatakan diterima saat pengumuman pada Senin (18/5/2020) lalu malah terpental saat Rabu (20/5/2020).
Ini membuat anak dan orangtua kecewa. Maka mereka datang ke dinas untuk menanyakan itu.
• PPDB 2020/2021 Kota Malang Disoroti MCW, Dindik Dinilai Tak Serius & Plin-plan, Wali Murid Bingung
Mereka ditemui di aula Dikbud oleh Totok Kasianto, Sekretaris Dikbud. Slamet, warga Polehan pada TribunJatim.com menyatakan kasihan pada anaknya.
"Senin (18/5/2020) diterima di SMPN 2. Tadi pas dicek lagi, sudah tidak diterima," katanya sedih.
Apalagi menghadapi anak-anak yang mungkin sulit menerima keadaan ternyata tidak diterima. Anaknya mendaftar lewat jalur prestasi raport. Ia disarankan ikut jalur zonasi.
"Polehan ini ya nanggung. Kalau ke SMPN 2 agak jauh. Tapi kalau ke SMPN Polehan, informasinya sudah cukup buat anak 30," kata Slamet.
Ia belum tahu menyekolahkan dimana. Sedang Darsono juga datang ke Dikbud karena sebelumnya melihat anaknya diterima di SMPN 18. Tapi sekarang tidak ada lagi.
"Kalau saya bisa menerima. Tapi kasihan anak saya," jawabnya. Ia akan mencoba jalur zonasi.
• Postingan Pertama Suami Perawat Ari Puspita, Sorot Info Tak Benar, Fakta Kondisi Istri Dikuak: Buruk
Ada juga yang mencoba minta kebijakan Dikbud karena saat masa pendaftaran lalu tiba-tiba out dari sistemnya sehingga tidak bisa melanjutnya.
Saat datang ke SMPN yang dituju juga tidak bisa membantu. Akhirnya saat pengumuman juga tidak ada hasilnya.
Nilai rata-raya raport anaknya 90,50. Tapi karena sistemnya bermasalah, maka ia belum mendapatkan SMPN. Ia juga disarankan ikut zonasi sekolah terdekat.
• Terkuak Perawat Ari Hamil 5 Bulan saat Meninggal, 1 Keinginan Sebelum Tahu Kena Corona: Demi Pasien
"Kalau ibu minta kebijakan lagi, nanti semua akan tergeser karena pagunya sudah terpenuhi semua saat ini," jawab petugas Dikbud pada ibu itu.
Ada juga orangtua yang datang terkesan emosi karena anaknya yang nilai rata-ratanya 89 diterima di SMPN pilihan ketiga.
"Padahal kan bisa nilai anak di SMPN pilihan kedua," kata bapak itu.
• Kondisi Terakhir Perawat Ari Terungkap, Gejala Klinis Muncul Seusai Cuti, 2 Kali Rapid Test Negatif