Virus Corona di Tulungagung
Pusat Perbelanjaan di Tulungagung Dibanjiri Pengunjung, saat Rapid Test Ketahuan 3 Orang Reaktif
Dua karyawan pusat perbelanjaan di Jalan Diponegoro Tulungagung dan seorang pengunjung reaktif Corona.
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dua karyawan pusat perbelanjaan di Jalan Diponegoro Tulungagung dan seorang pengunjung reaktif Corona, saat dilakukan rapid test secara acak, Rabu (20/5/2020).
Sebelumnya pusat perbelanjaan ini sempat menjadi pergunjingan warganet, karena dibanjiri pengunjung.
Pusat perbelanjaan ini dianggap tidak memperhatikan protokol penanganan Covid-19, khususnya physical distancing dan social distancing.
• Postingan Pertama Suami Perawat Ari Puspita, Sorot Info Tak Benar, Fakta Kondisi Istri Dikuak: Buruk
Rapid test secara acak ini dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, untuk merespons sikap warga, yang dianggap sudah tidak disiplin menerapkan protokol Covid-19.
Menurut Ketua tim rapid test di pusat perbelanjaan ini, dr Kasil Rohmat, sampling di tempat keramaian ini untuk mengambil gambaran kasar, bagaimana penularan Covid-19 di Tulungagung.
Hasilnya dari 75 sampel yang ikut rapid test, 3 di antaranya dinyatakan reaktif.
• Terkuak Perawat Ari Hamil 5 Bulan saat Meninggal, 1 Keinginan Sebelum Tahu Kena Corona: Demi Pasien
• Kondisi Terakhir Perawat Ari Terungkap, Gejala Klinis Muncul Seusai Cuti, 2 Kali Rapid Test Negatif
“Artinya masyarakat harus hati-hati, karena di sekitar kita ada orang yang tanpa gejala, ternyata reaktif,” terang dr Kasil.
Selain di pusat perbelanjaan ini, Gugus Tugas juga melakukan rapid test di Pasar Ngemplak, Swalayan di Jalan A Yani, dan Supermarket di Jalan Mayor Sujadi.
Temuan hasil reaktif di populasi yang tak terduga ini setidaknya jadi gambaran kondisi di Tulungagung.
• NEWS VIDEO: Satu Lagi Perawat Surabaya Meninggal Dunia Terpapar Corona, Rekan Beri Penghormatan
Sebab di antara warga yang tidak menunjukkan gejala dan tidak pernah terpetakan ada kontak dengan pasien, ternyata juga terjadi penularan.
“Seluruh hasil rapid test secara acak ini akan diserahkan ke Gugus Tugas, untuk menentukan kebijakan selanjutnya,” sambung dokter senior di RSUD dr Iskak Tulungagung ini.
Dokter Kasil menambahkan, jika rapid test dilakukan kepada seluruh karyawan dan pengunjung, dirinya yakin jumlah yang reaktif akan semakin banyak.
• Tata Cara Melaksanakan Itikaf di Rumah selama Wabah Corona, Sebaiknya di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Dengan hasil ini, dr Kasil berpesan agar masyarakat mulai membiasakan diri dengan menjadikan protokol Covid-19 sebagai gaya hidup yang baru.
Sebab virus ini dipastikan akan ada di antara kita sampai jangka waktu yang lama.
“Selama virus ini masih ada di antara kita, kita yang menyesuaikan diri. Kita harus hidup dengan protokol kesehatan yang baru,” pungkas dr Kasil.
Penulis: David Yohanes
Editor: Arie Noer Rachmawati