Virus Corona
Brasil Kini Jadi Episentrum Baru Pandemi Virus Corona, Presidennya Malah Meremehkan, Asyik Pesta BBQ
Meremehkan, Brasil kini jadi episentrum baru pandemi virus Corona, Presidennya malah santai, asyik pesta BBQ.
TRIBUNJATIM.COM - Salah satu hal yang menyebabkan Brasil menjadi episentrum baru pandemi Covid-19 secara global adalah meremehkan.
Diketahui pada 9 Mei 2020, menjadi momen yang menyedihkan bagi Brasil.
Saat itu dilaporkan data orang yang meninggal karena terpapar virus Corona mencapai 10.000 jiwa.
Kini pada 23 Mei 2020, dilaporkan ada sebanyak 330.890 jiwa yang terpapar virus Corona.
Sedangkan yang meninggal kini mencapai 21.048 jiwa.

• Mantan Menteri SBY Soroti Panci di Belakang Jokowi saat Ucap Selamat Lebaran, Gus Nadir: Gak Penting
Namun alih-alih berduka dan menghibur warganya yang menjadi korban terpapar Covid-19, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, terlihat tengah menghadiri pesta barbekyu.
Sejak saat itu banyak warganet yang mengecam orang nomor satu di Brasil setelah videonya menjadi viral di media sosial.
Namun, Jair Bolsonaro terus meremehkan Covid-19 ini.
Ia mengatakan, "tidak ada yang harus dilakukan (tentang hal itu)."

• China Laporkan Klaster Baru Penyebaran Virus Corona, Bersiap Hadapi Gelombang Kedua Covid-19
Dari update pasien yang terpapar virus Corona, kini Brasil menduduki posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia yang menduduki posisi satu dan dua.
Melansir Time Magazine, pada Kamis (21/5/2020), menandai sebagai episentrum baru skala global.
"Episentrum pandemi global baru dengan tingkat penularan tertinggi di dunia serta sistem kesehatan yang sekarang tertatih-tatih di ambang kehancuran."
• Klaster Baru Virus Corona Muncul di Jilin China setelah Wuhan, Ribuan Desa Langsung Dilockdown
Telah dikonfirmasi, jumlah kasus positif virus Corona di Brasil telah melampaui Inggris, Spanyol, Italia, dan Prancis.
Namun beberapa peneliti meyakini data dengan jumlah angka yang besar tersebut tak sepenuhnya menjadi sebuah gambaran keseluruhan kasus.
Pasalnya, banyak negara yang tak memiliki kemampuan pengujian.
Terlebih Presiden Brasil masih lemah dalam menanggapi virus Corona ini.