Virus Corona
Indonesia Belum Sampai Hadapi 'New Normal', Pakar Sebut Masyarakat Justru Hadapi Ketidakpastian Baru
Indonesia belum sampai hadapi 'new normal', pakar sebut masyarakat justru hadapi ketidakpastian baru, seperti apakah itu?
TRIBUNJATIM.COM - Pemerintah belakangan mulai mengeluarkan pernyataan terkait new normal.
Pakar sosial dan politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono turut menanggapi hal ini.
Menurut Drajat, saat ini kondisi di Indonesia belum bisa sampai kepada new normal.
Justru, kata Drajat, Indonesia menghadapi sebuah ketidakpastian baru.
• Tahun Ajaran Baru Mulai Juli 2020, Berikut 19 Panduan New Normal untuk Cegah Corona di Sekolah
"Kalau dikatakan new normal, kita belum bisa sampai kepada new normal."
"Saya lebih menyebut, kita masuk ke dalam ketidakpastian baru atau new uncertainty."
"Lebaran ini kita menghadapi ketidakpastian baru, bukan new normal," jelas Drajat kepada Tribunnews.com, Sabtu (23/5/2020).
Drajat menilai, ketidakpastian baru ini merupakan dampak dari pandemi virus Corona yang melanda Tanah Air.
• Brasil Kini Jadi Episentrum Baru Pandemi Virus Corona, Presidennya Malah Meremehkan, Asyik Pesta BBQ
Pasalnya, akibat pandemi virus Corona, kestabilan ekonomi negara semakin membuat waspada.
Ada berbagai kemungkinan yang bisa terjadi jika negara menerapkan kebijakan new normal.
Terlebih, ada desas-desus yang mengatakan mulai Juni 2020, anak-anak sudah diizinkan untuk kembali bersekolah.
Drajat pun memberikan gambaran mengenai ketidakpastian yang akan dihadapi bangsa ini.
• Klaster Baru Virus Corona Muncul di Jilin China setelah Wuhan, Ribuan Desa Langsung Dilockdown
"Karena Juni diminta masuk, bagaimana sistem tempat duduknya, karena tidak bisa duduk berdekatan."
"Apakah ruang kelas cukup? Kalau tidak cukup apakah bisa menambah kelas?"
"Kalau ditambah kelas nanti guru yang mengajar bagaimana?"