Lama Bungkam, China Akhirnya Akui Simpan Virus Corona di Lab, Fakta Ilmiah Ungkap Soal Kebocoran
China akhirnya akui simpan virus Corona di laboratorium. Benarkah ada kebocoran? Fakta ilmiah bikin China tak bisa mengelak lagi
China akhirnya akui simpan virus Corona di laboratorium. Benarkah ada kebocoran? Fakta ilmiah bikin China tak bisa mengelak lagi
TRIBUNJATIM.COM - Misteri yang selama ini terus dipertanyakan mulai terkuak sedikit demi sedikit.
Akhirnya China mengakui menyimpan sampel virus Corona di Laboratoriumnya di Wuhan.
Rahasia yang selama ini tak semua publik tahu, akhirnya terkuak.
China tak bisa lagi menghindarinya karena fakta ilmiah yang sudah terbukti dari berbagai penelitian.
Asal muasal virus yang kini membuat pusing seluruh negara di dunia tersebut akhirnya terus terjawab.
Salah satu teori yang banyak berkembang terkait asal muasal virus Corona penyebab Covid-19 adalah berasal dari kebocoran yang terjadi di laboratorium di Wuhan, China.
• Kurva Covid-19 di Aceh Landai, Terungkap 1 Kunci Keberhasilannya, Daerah Lain Bisa Tiru?
Ya, memang terlihat sangat kebetulan virus Corona diketahui pertama kali menginfeksi manusia terjadi di Wuhan.
Sementara di kota yang sama, terdapat sebuah laboratorium milik Institut Virologi China yang banyak meneliti mengenai perkembangan virus.
Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bahkan mengaku memiliki bukti bahwa virus corona memang berasal dari lab tersebut.
Setelah sekian lama bungkam, petinggi dari Institut Virologi China akhirnya buka suara mengenai kondisi di laboratorium mereka.
Salah satu yang akhirnya mengejutkan, atau mungkin memuaskan dugaan, banyak pihak adalah pengakuan bahwa laboratorium tersebut memang memiliki virus Corona.
Bahkan, virus Corona tersebut diakui berasal dari kelelawar yang terdiri dari tiga galur (strain).
Namun, meski mengakui hal tersebut, mereka berani menjamin bahwa kebocoran adalah hal yang mustahil terjadi karena mereka memiliki suatu bukti yang kuat.
Teori konspirasi bahwa laboratorium di Wuhan bertanggung jawab dalam mewabahnya Covid-19 sebenarnya sudah menyeruak selama berbulan-bulan.