Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wabah Virus Corona Mendunia

Rahasia Jepang Kendalikan Penyebaran Covid-19, Terkuak 1 Hal yang Disepakati: Tak Ada Solusi Instan

Inilah rahasia negara Jepang untuk mengalahkan Covid-19. Simak jurus dari Jepang untuk menaklukkan virus Corona.

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
SCMP
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe berbicara dari Tokyo dengan para pemimpin Asean lainnya dalam konferensi video untuk membahas Covid-19. 

TRIBUNJATIM.COM, TOKYO - Negara Jepang bisa mengalahkan Corona Covid-19 meski mengabaikan 'rulebook', mengapa bisa?

Inilah rahasia negara Jepang untuk mengalahkan Corona Covid-19. Simak jurus dari Jepang untuk menaklukkan virus Corona.

Terungkap cara Jepang kendalikan penyebaran virus Corona Covid-19.

Ternyata ada satu hal yang disepakati. Apakah itu?

Simak selengkapnya di bawah ini!

Keadaan darurat akibat pandemi Corona Covid-19 di Jepang hampir berakhir dengan kemunculan kasus baru berkurang tajam menjadi belasan orang.

Jepang mampu mencapai level tersebut, meskipun sebagian besar kebijakan di sana mengabaikan pedoman standar pemutusan rantai penyebaran virus Corona Covid-19.

Lihat saja, tidak ada batasan yang diterapkan pada pergerakan penduduk, dan bisnis dari restoran hingga penata rambut tetap buka.

Lama Bungkam, China Akhirnya Akui Simpan Virus Corona di Lab, Fakta Ilmiah Ungkap Soal Kebocoran

Remaja Kediri Bukan Pasutri Digerebek Saat Malam Idul Fitri, Warga Geram: dari Siang Berduaan di Kos

Akhirnya China Akui Simpan Virus Corona di Lab, Rahasia Soal Kebocoran Terkuak, Ini Fakta Ilmiahnya

Tidak ada aplikasi berteknologi tinggi yang melacak pergerakan orang, ditambah tak ada pusat pengendalian penyakit.

Dan, bahkan ketika negara-negara berlomba melakukan pengujian, Jepang hanya menguji 0,2 persen dari populasinya-salah satu tingkat terendah di antara negara-negara maju.

Namun toh, Jepang mampu meratakan kurva penyebaran virus dengan 17.000 kasus dan 826 kematian di negara dengan penduduk 126 juta.

Capaian tersebut merupakan angka terbaik di antara kelompok tujuh negara maju.

Warga Lapas Perempuan Sukun Lebaran 10 Menit Bareng Keluarga, Video Call Sedih Tak Ketemu Langsung

Kasus Positif Covid-19 Bertambah 1, Pasien KTP Surabaya Alami Gejala Pilek dan Sakit Tenggorokan

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe berbicara dari Tokyo dengan para pemimpin Asean lainnya dalam konferensi video untuk membahas Covid-19.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe berbicara dari Tokyo dengan para pemimpin Asean lainnya dalam konferensi video untuk membahas Covid-19. (SCMP)

Di Tokyo, kota yang padat penduduk di Jepang, banyak kasus infeksi turun menjadi satu digit pada beberapa hari belakangan.

Lalu, ketika kemungkinan gelombang infeksi kedua yang lebih parah selalu ada, Jepang sudah mencabut keadaan darurat, dan bakal mulai menjalani kehidupan normal hari ini, Senin (25/5/2020).

Lalu, bagaimana mungkin Jepang bisa mengendalikan penyebaran virus ini tanpa berkiblat pada pedoman yang digunakan oleh negara-negara lainnya?

Hanya satu hal yang disepakati: bahwa tidak ada solusi instan, dan faktor lain yang membuat pembedaan dalam kasus ini.

"Hanya dengan melihat angka kematian, kita dapat mengatakan Jepang berhasil," kata Mikihito Tanaka, Profesor di Universitas Waseda, yang berspesialisasi dalam komunikasi sains.

"Tetapi bahkan para ahli pun tidak tahu alasannya," sambung dia.

VIRAL VIDEO 3 Suster Katolik Nyanyikan Lagu Idul Fitri, Tuai Respon Positif, Semangat Toleransi

Dugaan Pemicu Adik Via Vallen Tertular Covid-19 Dikuak, Via Ungkap Kebingungan, Postingan Banjir Doa

Sebuah daftar mengumpulkan 43 kemungkinan alasan yang dikutip dalam laporan media, mulai dari budaya mengenakan masker, tingkat obesitas di Jepang yang terkenal rendah, hingga keputusan awal untuk menutup sekolah.

Lalu, yang lebih fantastis termasuk klaim penutur bahasa Jepang yang dikenal memancarkan lebih sedikit tetesan yang sarat virus ketika berbicara, dibandingkan dengan bahasa lain.

Para ahli yang dikutip Bloomberg News juga membeberkan segudang faktor yang berkontribusi pada hasil tersebut.

Namun, di dalamnya tidak terpetakan paket kebijakan tunggal di Jepang yang dapat direplikasi di negara lain.

Di sisi lain, respons awal warga terhadap peningkatan infeksi menjadi sangat penting.

Via Vallen Syok Rumah Didatangi Satpol PP setelah Adiknya Positif Corona, Ungkap Kekecewaannya

NEWS VIDEO - Bawa Obat-obatan Diduga Pil Double L, Pria Ini Diamankan Petugas PSBB Surabaya

Ketika pemerintah pusat dikritik karena langkah-langkah kebijakannya yang dinilai lambat, para ahli memuji peran pelacak kontak di Jepang.

Fitur itu sudah berjalan setelah infeksi pertama ditemukan pada Januari.

Respons cepat semacam ini memang menjadi satu keunggulan inbuilt Jepang yakni lewat keberadaan pusat kesehatan publiknya.

Pusat kesehatan publik memiliki puluhan ribu tenaga paramedis yang sudah terlatih dalam menyusuri jejak infeksi di tahun 2018.

Pada masa-masa normal, para perawat tersebut terbiasa melacak infeksi yang lebih umum seperti influenza dan TBC.

"Ini sangat analog - ini bukan sistem berbasis aplikasi seperti Singapura, tapi bagaimana pun, itu sangat berguna," kata Kazuto Suzuki, Profesor Kebijakan Publik di Universitas Hokkaido.

Idul Fitri Artis di Rumah, Lokasi Salat Ayu Ting Ting Disorot hingga Foto Sungkem Syahrini ke Mertua

Indonesia Belum Sampai Hadapi New Normal, Pakar Sebut Masyarakat Justru Hadapi Ketidakpastian Baru

Dia menulis ulasan khusus tentang respons Jepang dalam pandemi Covid-19. Ketika negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris baru mulai merekrut dan melatih pelacak kontak, Jepang telah melacak pergerakan penyakit ini sejak segelintir kasus pertama ditemukan.

Para ahli di Jepang menitikberatkan pada penanggulangan kelompok, atau kelompok infeksi dari satu lokasi seperti klub atau rumah sakit, sebelum kasus kian menyebar.

"Banyak orang mengatakan, kami tidak memiliki Pusat Pengendalian Penyakit di Jepang," kata Yoko Tsukamoto, Profesor Pengendalian Infeksi di Universitas Ilmu Kesehatan Hokkaido.

"Padahal pusat kesehatan masyarakat adalah sejenis Pusat Pengendalian Penyakit lokal," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jepang "Kalahkan" Covid-19 meski Abaikan "Rulebook", Kok Bisa?"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved