Ancaman Wali Kota Sutiaji ke Pelaku Usaha Jika Tak Ada Protokol Kesehatan New Normal: Larang Operasi
Wali Kota Malang Sutiaji melarang sektor usaha yang belum memenuhi protokol kesehatan untuk beroperasi selama masa transis
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wali Kota Malang Sutiaji melarangsektor usaha yang belum memenuhi protokol kesehatan untuk beroperasi selama masa transisi.
Per 31 Mei sampai 6 Juni 2020, Kota Malang bersama Kabupaten Malang dan Kota Batu akan menjalani masa transisi new normal atau kenormalan baru.
“Boleh buka kalau sesuai manual yang ada di Perwali,” ucap Sutiaji, usai rapat bersama Gubernur Jatim di Bakorwil Malang, Minggu (31/5/2020).
• Persiapan Malang Raya New Normal, Masa Belajar di Rumah Murid PAUD-SMP Masih Berlaku hingga 14 Juni
• Malang Raya New Normal, Kapolda Irjen M Fadil Harap Warga Tetap Disiplin Terapkan Protokol Covid-19
• Jelang New Normal Malang Raya, 3.308 Personel Gabungan Disiapkan, Berjaga di Mal hingga Pasar
Menurut dia, Pemkot Malang telah mengatur panduan bagi seluruh sektor usaha di masa transisi new normal.
Untuk mal, misalnya, harus menyediakan thermo gun, hand sanitizer dan tempat cuci tangan. Selain itu, pengelola mal wajib mengatur jarak aman antar pengunjung agar penularan Covid-19 bisa dicegah.
“Kalau sekarang sudah mulai buka besok kami cek. Tadi saya sudah bilang Kepala Satpol PP untuk melihat penerapannya bagaimana,” katanya.
Selama masa transisi new normal, kapasitas pengunjung di mal juga dipangkas menjadi 50 persen. Pun di bioskop, restoran dan transportasi publik.
“Gedung bioskop juga demikian (50 persen). Disamping tentu ada thermo gun, handsanitizer dan setiap pergantian jam putar film, harus dibersihkan dan disemprot disinfektan,” jelas politisi Demokrat ini.
Meski masa transisi new normal sudah dimulai, Sutiaji menegaskan belum akan membuka sekolah. Kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan secara daring (online) tanpa tatap muka.
“Pendidikan tanggal 1 masuk tapi tetap di rumah. Belajarnya tetap di rumah. Sambil menunggu, kami siapkan skema separo masuk separo libur,” ucap dia.
Selain pendidikan, taman kota dan car free day juga masih ditutup selama masa transisi. Namun destinasi wisata dibuka dengan maksimal kunjungan 50 persen.
“Wisata dibuka tapi 50 persen saja,” tutupnya.