Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lagi! China Akui Virus Corona Bukan dari Pasar Hewan, Terbukti Bohong? Pengakuan Buat Heboh Dunia

Pengakuan China yang kembali bocor soal virus corona, menjadi pembuktian bahwa negara Tirai Bambu itu kembali berbohong, satu dunia heboh.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Kolase Instisari, Tribun style dan Tribunnews
Ilustrasi laboraturium yang ditutup oleh pihak China soal virus Corona 

TRIBUNJATIM.COM - China kembali mengakui hal yang mengejutkan dunia soal asal-muasal penyebaran pertama virus corona.

Pengakuan China belakangan menggemparkan dunia dan membuat heboh.

Seorang pejabat tinggi negara di China, membongkar fakta bahwa virus corona sejatinya bukan dari pasar hewan.

Satu fakta yang kembali membuktikan bahwa negara yang sedang dihebohkan soal Laut China Selatan itu berbohong kepada dunia.

Potret Dunia Menegang: China Siaga Tempur, AS Siap Nuklir hingga Nasib Ekonomi Iran, Akankah Perang?

Pesan Tulus Maia yang Pernah Gagal dengan Ahmad Dhani, Diucap ke Al El Dul, soal Sakiti Hati Wanita

Seseorang penting di negeri Tiongkok membongkar sesuatu soal penyebaran virus corona lewat pasar hewan di Wuhan.

Informasi itu selama ini selalu digembar-gemborkan publik sehingga menyita kepercayaan banyak orang tentang sumber utama penyebaran virus corona.

Kini pantauan TribunJatim.com dilansir dari Sosok.ID, pengakuan ini bisa saja mengubah cara pandang para peneliti virus mengenai wabah covid-19.

Presiden China menghadapi virus corona
Presiden China menghadapi virus corona (Sosok.ID)

China untuk kali pertama mengakui kesalahannya mengenai asal usul virus corona.

Awalnya China menganggap bahwa virus tersebut berasal dari salah satu pasar tradisional yang ada di Wuhan, China.

Namun dugaan tersebut ternyata tak benar.

Pengakuan mengejutkan ini membuat dunia internasional terkejut lantaran keluar dari mulut salah satu orang penting di negara Tirai Bambu tersebut.

Tentu saja, ini kembali memperkuat dugaan bahwa ada yang terus ditutupi oleh China soal penyebaran utama virus corona di dunia.

Kebohongan China Soal Virus Corona Terbongkar, Amerika Lihat Bukti, Sumber Virus dari Kelelawar?

Salah satu peneliti senior sekaligus pejabat di pemerintahan China yang membuka fakta baru mengenai virus corona.

Pengakuan peneliti senior China inipun membuat para peneliti asal Amerika Serikat (AS) semakin yakin virus berasal dari laboratorium virologi Wuhan, China.

Dr Gao Fu, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, merespon tudingan dunia internasional terhadap China terkait Virus Corona. Dia mengatakan kepada media pemerintah CGTN bahwa tidak ada ilmuwan yang dapat memastikan penularan Virus Corona tanpa bukti.
Dr Gao Fu, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, merespon tudingan dunia internasional terhadap China terkait Virus Corona. Dia mengatakan kepada media pemerintah CGTN bahwa tidak ada ilmuwan yang dapat memastikan penularan Virus Corona tanpa bukti. (CGTN via Sosok.ID)

Padahal sebelumnya China dan Otoritas Kesehatan Dunia (WHO) bersikeras bahwa virus yang kini menyerang ratusan negara ini berasal dari pasar hewan.

"Pada awalnya, kami berasumsi pasar makanan laut mungkin memiliki virus, tetapi sekarang pasar lebih seperti korban," kata Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Salah satu media internasional seperti Dailymail pun menyebut ini adalah pengakuan menakjubkan.

Mengingat banyak negara tertuju pada China dan pasar tradisional di Wuhan yang disebut dari awal sebagai sumber penyakit ini.

Keluarga 43 hari sembunyi di pasar Wuhan China, selamat dari virus Corona padahal hanya pakai masker
Keluarga 43 hari sembunyi di pasar Wuhan China, selamat dari virus Corona padahal hanya pakai masker (BTV via Global Times)

Gao Fu secara tegas menunjuk jari menyalahkan pedagang di pasar Wuhan China di mana hewan liar dijual ketika negaranya akhirnya memberi tahu dunia tentang Virus Corona yang mematikan.

Saat itu pasar langsung di tutup dan dibersihkan layaknya tempat kejadian perkara.

Bahkan karena itu perhatian dunia pun tertuju pada perdagangan hewan liar yang mengerikan.

Apa yang diungkap Gao Fu di awal tersebut memang masuk akal sebab wabah sebelumnya adalah dari virus zoonosis (penyakit yang melompat dari hewan ke manusia).

Namun lambat laun kecurigaan pun muncul saat berbagai data dari sampel hewan di pasar menemukan kegagalan mencari sumber virus.

Kekejaman Kim Jong Un Terkuak Lagi, Suami-Istri Ditembak Mati saat Coba Kabur karena Corona, Berat

Kini pun Gao Fu mengakui tidak ada virus yang terdeteksi dari sampel hewan liar di pasar tersebut.

Gao menambahkan, virus-virus tersebut hanya ditemukan dalam sampel lingkungan, termasuk limbah.

Tidak seorang pun boleh meragukan signifikansi pernyataan tersebut karena Gau bukan hanya ahli epidemiologi top China tetapi juga anggota badan penasihat politik utama negara itu.

Anehnya, pengungkapannya mengikuti wawancara televisi dengan Wang Yanyi, direktur Wuhan Institute of Virology,

Ilustrasi para peneliti China di laboraturium virologi di Wuhan
Ilustrasi para peneliti China di laboraturium virologi di Wuhan (SCMP via Wartakota)

Dalam perbincangannya itu, dia bersikeras mengklaim bahwa virus sumber penyakit itu adalah sesuatu yang bocor dari unit keamanan.

Olehnya disebut sebagai istilah 'fabrikasi murni'.

Pembalikan tiba-tiba Gao Fu datang setelah serangkaian penelitian meragukan klaim aslinya.

Hubungan Militer China & India Panas, Masalah di Perbatasan Jadi Soal, Berdampak ke Negara Lain?

Dalam wawancaranya dengan CGTN, Direktur Institut Virologi Wuhan, mengakui klaim Amerika Serikat bahwa virus Corona bocor dari laboratorium mereka sebagai "kebohongan murni".

Dalam wawancara yang dilakukan pada 13 Mei, Wang Yanyi menyatakan mereka mempunyai galur virus yang berasal dari kelelawar.

"Kini kami mempunyai tiga strain virus hidup. Namun, kemiripan mereka dengan SARS-Cov-2 hanya mencapai 79,8 persen," papar Wang.

Salah satu tim peneliti mereka, dipimpin Profesor Shi Zhengli, sudah menangani coronavirus sejak 2004, dan fokus kepada sumber "pelacakan SARS".

Presiden Donald Trump tak henti bersuara tentang kebijakannya soal imigran
Presiden Donald Trump tak henti bersuara tentang kebijakannya soal imigran (getty image)

Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bahkan mengaku memiliki bukti bahwa virus corona memang berasal dari lab tersebut.

Setelah sekian lama bungkam, petinggi dari Institut Virologi China akhirnya buka suara mengenai kondisi di laboratorium mereka.

Salah satu yang akhirnya mengejutkan, atau mungkin memuaskan dugaan banyak pihak, adalah pengakuan bahwa laboratorium tersebut memang memiliki virus Corona.

Bahkan, virus Corona tersebut diakui berasal dari kelelawar yang terdiri dari tiga galur (strain).

Meski China mengakui hal tersebut, mereka berani menjamin bahwa kebocoran adalah hal yang mustahil terjadi karena mereka memiliki suatu bukti yang kuat.

Pasar seafood di Wuhan, Hubei, China, yang menjadi sumber virus Corona
Pasar seafood di Wuhan, Hubei, China, yang menjadi sumber virus Corona (healthpolicy-watch.org)

Teori konspirasi bahwa laboratorium di Wuhan bertanggung jawab dalam mewabahnya Covid-19 sebenarnya sudah menyeruak selama berbulan-bulan.

Namun, Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kemudian melontarkannya ke permukaan, di mana mereka mengklaim sudah melihat bukti.

Lab itu kemudian menerima virus misterius tersebut pada 30 Desember, menentukan urutan genome, dan menginformasikannya kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) di 11 Januari.

Sebagian artikel di atas telah tayang di Sosok.ID dalam judul Terbongkar! China Akui Virus Corona Bukan dari Pasar Hewan, Ahli Terbaik Sekaligus Penasihat Politik Utama Negara Angkat Bicara: Pasar Lebih Seperti Korban

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved