Pemkot Batu Beri Lampu Hijau Pada Pengelola Wisata, Wali Kota Dewanti: Misal Siap, Boleh Buka
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko beri lampu hijau epada pengelola wisata untuk kembali membuka tempat. Wanti-wanti asal sudah siap.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Pemerintah Kota Batu telah memberi lampu hijau kepada pengelola wisata untuk kembali membuka tempat.
Namun ada syaratnya, yakni harus dengan kelengkapan fasilitas dan persyaratan yang mendukung protokol kesehatan.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona ( Covid-19 ).
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan hal tersebut saat ditemui di Rumah Dinas Wali Kota, Jl Panglima Sudirman, Senin (1/5/2020).
• Motor Pelajar Madiun Terbakar Tabrak Truk, Korban Dicari Tak Ada, Ternyata Terseret di Bawah Truk
• Meski Harga Murah, Steak Dagangan Mama Amy Ibunda Raffi Ahmad Tuai Pujian YouTuber: Enggak Bau
“Sekarang pun misal tempat wisata itu sudah siap boleh buka. Tetapi terus terang belum ada tempat yang siap,” ujar Dewanti, Senin (1/6/2020).
Siap yang dimaksud Dewanti adalah siap dengan segala fasilitas dan sumber daya manusia (SDM).
Fasilitas seperti cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, karyawan yang pakai sarung tangan, pelindung wajah menjadi hal yang wajib dipenuhi.
Lalu juga standar operasional yang mengacu pada Perwali nomor 56 Tahun 2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 dalam Status Transisi Darurat ke Pemulihan.
• UPDATE Info UTBK-SBMPTN 2020, Pendaftaran Dibuka Besok, Ini 11 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan
• Sinopsis Legend of the Blue Sea Episode 7 Tayang Senin (1/6/2020), Live Streaming di Indosiar
“Kemudian teknisnya diturunkan ke tempat wisata masing-masing. Hal seperti itu harus disiapkan, termasuk edukasi kepada karyawannya. Itu harus karena ini kondisi yang berbeda,” katanya.
Jumlah wisatawan yang masuk ke lokasi wisata juga harus biatasi, yakni hanya 50 persen dari kapasitas biasa.
Dewanti ingin sektor pariwisata bisa menggerakkan ekonomi kembali, di satu sisi, Dewanti juga tidak ingin ketika tempat wisata buka akan membuat mereka susah. Maka dari itu, perlu tahapan yang harus dilalui.
Dalam rapat koordinasi yang dihadiri para kepala dinas dan perwakilan Forkopimdan, Dewanti Rumpoko mengatakan salah satu tempat wisata terbesar yakni Jatim Park Group sebenarnya belum siap untuk segera buka.
Tetapi dia mengatakan Gubernur Jawa Timur meminta tempat wisata kebanggaan masyarakat Jatim tersebut untuk buka.
"Sebenarnya mereka mau buka pada Agustus. Tapi salah satu atau paling banyak dua saja diminta untuk dibuka yang betul-betul disiapkan dalam waktu dekat ini," katanya.
Dewanti mengatakan, pembukaan tempat wisata dilakukan secara bertahap. Dia tidak mau, ketika tempat wisata dibuka secara keseluruhan dan serentak tetapi menjadi sepi pengunjung. Di sisi lain, juga menjadi potensi titik keramaian sehingga sulit dikendalikan.
“Misal Selecta saja yang buka, nanti orang-orang banyak yang ke sana semua. Kami tidak mau tempat-tempat wisata menjadi rugi nantinya. Tempat wisata di Kota Batu yang buka beberapa dulu tetapi bisa menutup biaya operasionalnya setidaknya," katanya.
Sebelumnya, diwartakan bahwa Jatim Park Group masih belum memberikan sinyal dibukanya kembali destinasi wisata setelah berakhirnya masa PSBB Malang Raya.
Bahkan memasuki transisi kenormalan baru, Jatim Park Group tidak terburu-buru membuka kembali kunjungan wisatawan.
Hal tersebut disampaikan Public Relation & Manager Marketing JTP Group Titik S Ariyanto, bahwa pihaknya masih mematangkan standar protokol kesehatan di masing-masing lokasi dan wahana.
Persiapan yang detail mengenai protokol kesehatan akan diberlakukan di 18 lokasi, 15 tempat wisata, seluruh karyawan Jatim Park Group dan nantinya juga kepada para pengunjung.
"Saya sampaikan bahwa per 1 Juni, kami belum ada rencana buka tempat wisata," kata Titik melalui webinar, Sabtu (30/5/2020).
Sebelum pemberlakuan PSBB, lanjut Titik, protokol kesehatan umum telah dilakukan di lingkungan Jatim Park Group. Misalnya, penggunaan hand sanitizer, masker dan tempat cuci tangan.
Namun, pihaknya mengaku butuh waktu untuk mempersiapkan detail protokol kesehatan yang akan diterapkan di new normal.
Alasannya lokasi wisata dan wahana-wahana di Jatim Park Group memiliki ciri dan karakter yang berbeda untuk dikunjungi para pengunjung.
Selain itu, ia juga ingin minimalisir sentuhan dan penjarakan fisik pengunjung di wahana.
"Ini masih kita pikirkan, masing-masing spot berbeda. Hal-hal kelihatan sepele tapi harus dipikirkan. Pembatasan pengunjung di wahana. Kami harus siapkan kemungkinan terburuk," kata dia.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud