Virus Corona
Psikolog Universitas Brawijaya Khawatir New Normal Jadi Euforia, Ingatkan 'Jangan Terpancing'
Psikolog Universitas Brawijaya khawatir new normal di tengah wabah Covid-19 malah jadi euforia, Ingatkan masyarakat jangan terpancing.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Psikolog Universitas Brawijaya Ika Herani khawatir pemberlakuan masa transisi hingga new normal di Indonesia menimbulkan euforia.
Padahal, kurva virus Corona ( Covid-19 ) di tanah air belum melandai, bahkan terus naik.
“Masyarakat pasti ingin berkumpul lagi setelah tiga bulan di rumah. Jangan sampai terpancing euforia,” ucap Ika, Senin (1/6/2020).
• Meski Harga Murah, Steak Dagangan Mama Amy Ibunda Raffi Ahmad Tuai Pujian YouTuber: Enggak Bau
• Motor Pelajar Madiun Terbakar Tabrak Truk, Korban Dicari Tak Ada, Ternyata Terseret di Bawah Truk
Menurut dia, pemerintah harus menyosialisasikan aturan saat new normal kepada masyarakat secara baik.
Sosialisasi itu bertujuan agar masyarakat mengerti hal yang harus dipersiapkan agar tidak tertular Covid-19.
“Masyarakat pun harus mematuhi protokol kesahatan itu agar bisa berdampingan dengan virus Covid-19,” ucapnya.
• Nasib Kompetisi Masih Abu-abu, Tim Pelatih Arema FC Belum Tentukan Jadwal Latihan Tim
• Aksi Nekat Kuli Bangunan di Nganjuk Demi Cari Uang Tambahan, Sabu Dijual, Gini Ending Nasibnya Kini
Ika mengatakan peran aktif komunitas juga turut berpengaruh terhadap keberhasilan new normal.
Saling mengingatkan dan tetap menjaga jarak bisa menghindarkan Indonesia dari bencana Covid-19 yang lebih parah.
“Misal ada yang tidak pakai masker saling mengingatkan. Hal ini bisa jadi membuat Indonesia terhindar dari bencana baru Covid-19,” tutupnya.
Penulis: Aminatus Sofya
Editor: Heftys Suud