Muncul Lagi Virus Ebola saat Pandemi Corona, Lebih Berbahaya & Ada di Kongo, Simak Gejala-Pengobatan
Dunia dihebohkan dengan munculnya virus Ebola di tengah pandemi virus Corona yang belum juga mereda.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Pada 14 Mei 2020, Kementerian Kesehatan Kongo memulai 42 hari hitung mundur deklarasi berakhirnya outbreak ke-10.
Dilansir dari Intisari ( grup TribunJatim.com ), virus Ebola ini sendiri dianggap lebih berbahaya dan mematikan daripada Covid-19.

Mengenal Virus Ebola
Diketahui, virus Ebola termasuk dalam famili Filoviridae yang mencakup tiga kelompok, yaitu Cuevavirus, Marburgvirus, dan Ebolavirus.
Dalam genus Ebolavirus, enam spesies ditemukan yaitu di Zaire, Bundibugyo, Sudan, Tai Forest, Reston, dan Bombali.
Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola haemorrhagic fever merupakan penyakit dengan tingkat keparahan yang tinggi.
Penyakit ini menginfeksi manusia dan primata, serta kerap berujung pada kematian.
• Terkuak Cara Israel, Negara Teraman dari Corona Rawat Pasien Covid-19, Efektif & Tangkis Gelombang 2
WHO menyebutkan, angka mortalitas penyakit Ebola berada pada kisaran 50 persen, tepatnya antara 25 hingga 90 persen.
Afrika adalah wilayah yang mengalami outbreak Ebola terparah.
Outbreak yang terjadi pada 2014-2016 di Afrika Barat merupakan kasus terparah sejak penyakit tersebut pertama ditemukan pada 1976.
Selain di Republik Demokratik Kongo, Ebola juga menjangkiti beberapa negara lainnya di Afrika, seperti Sierra Leone dan Liberia.
Penyebaran Virus Ebola
Sama seperti Covid-19, Ebola adalah penyakit zoonosis yang ditransmisikan dari satwa liar.
Para ilmuwan percaya bahwa inang dari virus Ebola adalah kelelawar dari famili Pteropodidae, jenis kelelawar pemakan buah.
Selain kelelawar, beberapa satwa liar yang menjadi inang Ebola adalah landak, simpanse, gorila, monyet, dan antelop.