Virus Corona di Indonesia
Stres Selama Pandemi Covid-19 Bikin Angka Kehamilan Naik 10 Persen, Benarkah karena Tak Ada Hiburan?
Ada sekitar 400.000 kehamilan baru di Indonesia saat pandemi Covid-19, bukan karena tidak adanya hiburan bagi masyarakat Indonesia.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Rasa stres yang muncul selama pandemi Covid-19 membuat angka kehamilan di Indonesia naik.
Benarkah penyebabnya karena masyarakat tidak ada hiburan?
Atau mungkin ada alasan lain yang turut berpengaruh?
Pengurus Yayasan Kesehatan Perempuan Zumrotin K Susilo memprediksi angka kehamilan naik 10 persen di tengah pandemi Covid-19.
Angka tersebut setara dengan 400.000 kehamilan baru.
"Sekarang ini kenaikan ibu hamil itu 10 persen."
"Jadi kira-kira ada 400.000 kehamilan," ujar Zumrotin, dalam webinar 'Reformasi Kesehatan dan Pencapaian SDG's Indonesia', Rabu (3/6/2020).
Akan tetapi, Zumrotin mengaku sangat tidak setuju dengan anggapan angka kehamilan naik akibat tidak adanya hiburan bagi masyarakat Indonesia.
• Reaksi Hamil Anak Kelima Beda, Zaskia Adya Mecca Sempat Kalut & Nangis: Kepikiran Gugurin Kandungan
• Dikabarkan Jadi ODP, Wawali Whisnu Sakti Buana Jalani Isolasi Mandiri, Begini Respons DPRD Surabaya

Menurutnya, hal ini dikarenakan pemerintah yang tidak memiliki atau tidak memikirkan ketersediaan alat kontrasepsi yang cukup.
Dia menegaskan, mayoritas yang hamil adalah mereka yang tidak ingin hamil.
Melainkan, karena ketidaktersediaan alat kontrasepsi menjadikan yang bersangkutan hamil.
"Saya sebetulnya tidak setuju kalau penambahan ini dianggap karena tidak punya hiburan."
"Orang menghadapi Covid-19 itu aja sudah stres, tidak mungkin mikir hiburan."
"Jadi lebih kepada ketersediaan pemerintah memberikan alat kontrasepsi yang memadai."
"Bukan karena tidak ada hiburan."