Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penjual Sayur Ini Protes Pembeli Lari ke Lapak Pesaing, Ternyata Bupati Bengkulu Selatan Lagi Nyamar

Bupati Bengkulu Selatan menyamar jadi pedagang pasar sambil mengenakan masker dan face shield. Apa yang terjadi selanjutnya?

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
Kompas.com/Firmansyah dan YouTube Tribunnews.com
Lapaknya sepi pembeli, tukang sayur ini nekat labrak pesaingnya yang ternyata merupakan Bupati Bengkulu Selatan yang sedang menyamar. 

"Ini sebenarnya salah satu kampanye kita kepada pedagang dan pembeli untuk mematuhi protokol Covid-19. Pedagang yang tidak pakai masker atau face shield kita minta pada pembeli jangan dibeli dagangannya," kata Gusnan saat dihubungi Kompas.com (TribunJatim.com Network ), Minggu (7/6/2020).

Penularan Covid-19 di Malang Utara Masih Tinggi, Dinkes Beber Sebabnya, Ada Kaitan Aktivitas Pasar

Tim Unair Beber Hasil Evaluasi PSBB Surabaya Raya, Attack Rate Surabaya 94,1, WASPADA: Diperpanjang?

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan mengajak masyarakat dan pedagang mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak saat bertransaksi di pasar tradisional.

Ia pun mengingatkan masyarakat agar tak membeli dagangan pedagang yang tak memakai masker dan pelindung wajah.

"Kami tegaskan pada masyarakat jangan beli dagangan pedagang di pasar yang tidak pakai masker dan pelindung wajah," jelasnya.

Saat ini, kata Gusnan, Pemkab Bengkulu Selatan telah mengatur jarak antarpedagang di pasar tradisional. Setiap lapak memiliki jarak sekitar 1,5 meter. Selain itu, pedagang diwajibkan menggunakan face shield atau pelindung wajah.

Tidak mudah

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono menyampaikan realisasi pelaksanaan protokol kenormalan baru di pasar tradisional tidak mudah.

Menurutnya, keterbatasan lahan pasar menjadi kendala utama untuk protokol kesehatan seperti menjaga jarak antar pedagang bisa dijalankan.

"Masing-masing pedagang itu mereka terlalu berdempet. Kita sudah usul supaya lahan parkir itu jadi penambahan lapak atau kios. Supaya jarak antara pedagang bisa terjaga," ujar Ferry saat diskusi virtual di Jakarta, Sabtu (6/6/2020).

UPDATE Corona Surabaya & Jatim Senin 8 Juni 2020: Positif Capai 3124 Kasus, Pasien Sembuh Capai 766

UPDATE Info PSBB Surabaya Raya: Razia Warkop hingga Keputusan Risma & Khofifah Soal Perpanjangan

Ferry menyebut diperlukan regulasi dan struktur baru agar penerapan new normal bisa efektif di lapangan.

"Saya sudah menyampaikan ke Menteri Koperasi dan UKM (Teten Masduki), saya bilang pak kita harus memberikan contoh penerapan protokol kesehatan di pasar," terangnya.

APPSI menyayangkan pemerintah tidak benar-benar memberi perhatian serius untuk pasar tradisional padahal berpotensi menjadi klaster baru Covid-19.

Ferry mencontohkan di DKI Jakarta misalnya dari 140 pasar yang ada hanya 10 sampai 20 pasar yang dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Sisanya 120 pasar tidak ada tindakan dan alat yang memadai. Walhasil, kita APSSI dan paguyuban pasar melakukan persiapan secara mandiri. Kita sedih juga satu sisi punya kewajiban buka tapi sisi lain kita tidak dilengkapi dengan alat yang memadai," ungkapnya.

APPSI berharap pemerintah memberikan perhatian lebih kepada pasar agar protokol kesehatan bisa dilaksanakan jauh lebih ketat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved