Virus Corona di Malang
Dinkes Kabupaten Malang Benarkan Ada Pedagang Pasar Lawang Reaktif Covid-19 seusai Jalani Rapid Test
Dinkes Kabupaten Malang membenarkan ada pedagang Pasar Lawang yang reaktif Covid-19 hasil rapid test.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Malang membenarkan ada pedagang Pasar Lawang yang reaktif Covid-19 hasil rapid test.
Jumlah total yang dilakukan rapid test adalah 50 orang.
"3 hari lalu, rapid test di Lawang itu kalau gak salah empat kali. Tepatnya di daerah pasar (Lawang), Sumber Porong dan wilayah lain, total 50 rapid test. Hasil total rapid test reaktif kalau tidak salah 15 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo ketika dikonfirmasi, Selasa (9/6/2020).
Drg Arbani Mukti Wibowo menambahkan, dua hari lagi akan dilaksanakan tes swab atau polymerase chain reaction (PCR).
"Pedagang yang reaktif harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari," tutur drg Arbani Mukti Wibowo.
• Kunjungi Kampung Tangguh, Polresta Malang Kota Berikan Pelatihan Pemulasaran Jenazah Covid-19
• Jawaban Dirut Rumah Sakit Prima Husada Malang seusai Disebut Tak Layak Jadi Rujukan Covid-19
Saat menjalani isolasi mandiri, pedagang tak boleh melakukan aktivitas perdagangan di pasar.
"Nanti kalau swabnya dinyatakan negatif silakan boleh aktivitas kembali. Kalau dinyatakan positif ya jalani isolasi mandiri di rumah atau di rusunawa," ujar drg Arbani Mukti Wibowo.
Drg Arbani Mukti Wibowo menganalisa, penularan Covid-19 di dua kecamatan yang berada di wilayah Malang Utara itu berkaitan dengan aktivitas pasar tradisional.
"Kenapa (penularan virus Corona) bisa seperti itu, yang saya tengarai ada sangkutannya dengan Pasar Pujon, Pasar Batu, Pasar Singosari, dan Pasar Lawang," ungkap pria yang mengawali karier sebagai dokter gigi ini.
• Tekan Penyebaran Covid 19, PMI Kota Malang Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Jalan & Ruang Publik
• Tinjau Pasar dan Lippo Plaza Batu, Pemkot Disiplinkan Pelanggar Perwali di Masa Transisi New Normal
Perdagangan pasar yang juga melibatkan pedagang asal luar daerah, ditengarai drg Arbani Mukti Wibowo menjadi sarana penularan Covid-19.
"Pasar-pasar tersebut (pasar di Malang Utara) berintegrasi dengan Pasar Keputran Surabaya. Nah rangkaian itulah," beber drg Arbani Mukti Wibowo.
Pola aktivitas transaksi jual beli saling bertatap muka, menurut drg Arbani Mukti Wibowo turut memberi andil dalam melonjaknya angka terkonfirmasi Covid-19.
"Ketemu orang jualan di Singosari, Karangploso, dan sebagainya," katanya.
• Bupati Sanusi Minta Pasien Covid-19 Tak Dirujuk ke Rumah Sakit Prima Husada Malang, Kenapa?
• Soal Renegosiasi Kontrak Pelatih dan Pemain, Manajemen Arema FC Tunggu Keputusan PSSI
Membendung aktivitas berkerumun atau menghentikan sejenak kegiatan ekonomi di pasar tradisional, disadari drg Arbani Mukti Wibowo adalah hal yang sulit.
"Memang sulit mengatur keramaian di pasar. Karena pemenuhan kebutuhan ada di sektor itu. Tapi tetap kita lakukan deteksi," tutur mantan Direktur Utama RSUD Lawang Malang ini.
Editor: Dwi Prastika