Pantai Balekambang 'New Normal' Dikritik Wisatawan, Dinilai Kotor: Tempat Sampahnya Kurang
Masuk masa transisi new normal, Pantai Balekambang yang berlokasi di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang dinilai kotor oleh wisatawan.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Hefty Suud
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pantai Balekambang sudah dibuka untuk kunjungan wisata sejak 3 Juni 2020.
Kembali buka di masa transisi new normal, kebersihan pantai yang berlokasi di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang itu kini jadi sorotan wisatawan.
"Menurut saya kebersihannya kurang. Masih ada sampah, jadi terkesan kotor di beberapa tempat," kata Nur Muhammad warga Lowokwaru, Kota Malang usai bermain air di Pantai Balekambang, Jumat (12/6/2020).
• Terjawab di Mana Menkes Terawan Jelang New Normal, Najwa Shihab Beri Pesan, Tiap Diundang Ditolak
• Ziarah ke Makam Didi Kempot di Ngawi, Yan Vellia Tak Singgah ke Rumah Saputri: Nanti Setelah 40 Hari
Nur berpendapat, tempat sampah yang tersedia di Pantai Balekambang perlu diperbanyak.
"Tempat sampahnya kurang," kata pria yang kerap mengunjungi Pantai Balekambang karena alasan mudah dijangkau itu.
Meski menurutnya kotor, Nur tetap mengunjungi Pantai Balekambang karena sudah menjadi favoritnya saat memasuki masa liburan.
• Penyerang Sayap Persebaya Bayu Nugroho Tak Permasalahkan Jika Liga 1 2020 Digelar Home Tournament
• Bakal Gandeng Pemerintah Malang Penuhi Protokol Kesehatan, Arema FC Minta PSSI Fokus Waktu Kompetisi
"Ya karena dekat dan mudah dijangkau," beber seorang santri pondok pesantren.
Menanggapi hal tersebut Kepala Koordinator Pantai Balekambang, Yasdi menuturkan, fasiltas tempat sampah sejatinya sudah disediakan pihaknya.
Untuk itu ia meminta kesadaran para wisatawan untuk membuang sampah pada tempatnya.
"Sudah kami imbau agar membuang sampah di tempatnya,"kata Yasdi ketika ditemui di pinggir pantai.
Di sisi lain, sejak dibuka pada 3 Juni 2020, suasana Pantai Balekambang sudah mulai didatangi wisatawan.
"Kunjungan sehari rata-rata bisa 400 wisatawan," kata Yasdi.
Pengunjung juga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan dan tidak berkerumun.
"Seperti di pintum masuk kami cek dulu suhu tubuhnya lalu kami semprotkan disinfektan pada kendaraan pengunjung," katanya.
Agar masyarakat mematuhi peraturan, Yasdi mengaku rajin mengingatkan para wisatawan agar disiplin.
"Kami ingatkan. Seperti ini kami pasang suara himbauan agar didengar masyarakat. Tempat cuci tangan sudah banyak," kata Yasdi.
Penulis: Erwin Wicaksono
Editor: Heftys Suud
